OJK akan rilis aturan perluasan bisnis pembiayaan



JAKARTA. Rencana regulator merevisi Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84 Tahun 2006 tentang aturan main perusahaan pembiayaan (multifinance) menjadi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) boleh dibilang sebagai niat baik. Soalnya, bukan hanya meminta kenaikan modal, tapi OJK akan memperluas aktivitas usaha multifinance.

Perluasan aktivitas usaha multifinance ini ibarat janji surga bagi pelaku industri multifinance yang saat ini terbatas pada empat lini, antara lain pembiayaan konsumer (kendaraan bermotor roda empat dan roda dua), sewa guna usaha, dan anjak piutang. Lewat revisi aturan, multifinance berpeluang membiayai usaha mikro, kecil dan menengah, hingga pembiayaan infrastruktur.

Firdaus Djaelani, Kepala Eksekutif Pengawasan Industri Keuangan Non Bank OJK mengatakan, saat ini, perubahan naskah dari PMK menjadi Peraturan OJK nyaris rampung. “Regulator masih mengkaji beberapa poin yang dibahas bersama-sama dengan pihak terkait. Diharapkan, kuartal pertama ini bisa selesai,” ujarnya ditemui KONTAN, Selasa (28/1).


Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno menyambut baik niat wasit industri keuangan tersebut. Menurut dia, upaya ini akan mendukung pengembangan usaha multifinance. “Jadi, ke depannya bisa membiayai langsung masyarakat yang ingin membuka warung atau usaha mikro dan kecil lainnya, termasuk juga kontraktor,” terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia