OJK akui ada oversupply mal dan hotel



KONTAN.CO.ID - JAKARTA Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengakui ada indikasi kelebihan pasokan (oversuplly) mal dan hotel di beberapa wilayah. Hal ini menyebabkan risiko kredit bermasalah disektor properti non residensial ini berpotensi naik.

Aslan Lubis, Analis Eksekutif Departemen Pengembangan Pengawasan dan Manajemen Krisis OJK mengakui ada indikasi kelebihan pasokan mal dan hotel di beberapa wilayah.

"Apakah hal tersebut berpengauruh signifikan, kami belum mengumpulkan datanya," kata Aslan kepada kontan.co.id, Senin (18/12).


Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA bilang proyek properti tahun depan pertumbuhannya masih rendah.

"Nasabah harus hati-hati memilih pengembang dengan reputasi yang baik jika membeli dengan KPR," kata Jahja kepada kontan.co.id, Senin (18/12).

BTN sebagai bank spesialis properti mengaku tidak bermain disektor ini. "Jika sektor properti secara keseluruhan, kami masih optimis dengan pertumuhan kredit 21% di tahun ini," kata Oni Febriarto, Direktur BTN.

Sampai kuartal 3 2017, NPL disektor real estate sebesar 2,94% atau naik dari periode sama 2016 2,82%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Johana K.