JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengakui terjadi penurunan pertumbuhan industri perbankan selama kuartal pertama (Januari-Maret) tahun ini. Pertumbuhan aset, dana pihak ketiga (DPK) dan penyaluran kredit masing-masing turun sebesar 1,3%, 1,98% dan 0,8% dibandingkan periode Oktober-Desember 2013. "Bahkan tingkat pertumbuhan secara tahunan atau year on year untuk aset, DPK, dan kredit industri perbankan juga mengalami penurunan," kata Lucky Fathul, Deputi Komisioner OJK, di Jakarta, belum lama ini.Pertumbuhan aset tahunan naik 15,4% di kuartal I-2014, lebih pelan ketimbang pertumbuhan 16,8% di kuartal I-2013. Pertumbuhan DPK juga hanya naik 13,8%, turun dari kuartal I-2013 yang mencapai 16,4%. Terakhir, pertumbuhan kredit yang tadinya sempat tercetak 22,3% di kuartal I-2013, menjadi 15,1%. Kondisi ini tak lepas dari pengurangan stimulus likuiditas Federal Reserve yang turut mendorong perlambatan pertumbuhan sumber pendanaan perbankan. Sehingga perbankan menghadapi kondisi likuiditas ketat dengan rasio Alat Likuid terhadap Non Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid terhadap DPK (AL/DPK) pada kuartal I 2014 mencapai 84,5% dan 17,8%."Walau demikian, kondisi ini lebih baik dibanding rasio di Kuartal IV 2013 dimana AL/NCD sebesar 81,5% dan AL/DPK sebesar 17,3%," pungkas Lucky.
OJK akui pertumbuhan perbankan mulai melambat
JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengakui terjadi penurunan pertumbuhan industri perbankan selama kuartal pertama (Januari-Maret) tahun ini. Pertumbuhan aset, dana pihak ketiga (DPK) dan penyaluran kredit masing-masing turun sebesar 1,3%, 1,98% dan 0,8% dibandingkan periode Oktober-Desember 2013. "Bahkan tingkat pertumbuhan secara tahunan atau year on year untuk aset, DPK, dan kredit industri perbankan juga mengalami penurunan," kata Lucky Fathul, Deputi Komisioner OJK, di Jakarta, belum lama ini.Pertumbuhan aset tahunan naik 15,4% di kuartal I-2014, lebih pelan ketimbang pertumbuhan 16,8% di kuartal I-2013. Pertumbuhan DPK juga hanya naik 13,8%, turun dari kuartal I-2013 yang mencapai 16,4%. Terakhir, pertumbuhan kredit yang tadinya sempat tercetak 22,3% di kuartal I-2013, menjadi 15,1%. Kondisi ini tak lepas dari pengurangan stimulus likuiditas Federal Reserve yang turut mendorong perlambatan pertumbuhan sumber pendanaan perbankan. Sehingga perbankan menghadapi kondisi likuiditas ketat dengan rasio Alat Likuid terhadap Non Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid terhadap DPK (AL/DPK) pada kuartal I 2014 mencapai 84,5% dan 17,8%."Walau demikian, kondisi ini lebih baik dibanding rasio di Kuartal IV 2013 dimana AL/NCD sebesar 81,5% dan AL/DPK sebesar 17,3%," pungkas Lucky.