JAKARTA. Lampu kuning bagi perbankan mikro. Sebab, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berencana membatasi besaran maksimal bunga kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Muliaman D. Hadad, Ketua Dewan Komisioner OJK, menyatakan, pihaknya tengah mengkaji aturan capping alias pembatasan besaran suku bunga kredit UMKM. "OJK sedang bekerja ke arah kemungkinan bunga kredit mikro akan kami capping," ujar Muliaman. Alasan OJK, bunga kredit sektor UMKM sangat tinggi. OJK berjanji merilis aturan pembatasan bunga kredit UMKM sebelum tutup tahun 2014. Saat ini, OJK sudah masuk tahapan menggodok besaran bunga ideal bagi kredit UMKM. Alasan lain, suku bunga kredit UMKM yang tinggi berimbas terhadap kenaikan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) UMKM. Catatan saja, besaran bunga yang bakal diatur OJK bukanlah suku bunga dasar kredit (SBDK). Melainkan, premi risiko atau tambahan bunga yang dikenakan bank kepada debitur UMKM, selain SBDK. "OJK sedang mengumpulkan SBDK. Kami cek dan kaji besaran tambahan berapa persen dari SBDK yang pas," jelas Muliaman.
OJK bakal membatasi premi risiko kredit umkm
JAKARTA. Lampu kuning bagi perbankan mikro. Sebab, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berencana membatasi besaran maksimal bunga kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Muliaman D. Hadad, Ketua Dewan Komisioner OJK, menyatakan, pihaknya tengah mengkaji aturan capping alias pembatasan besaran suku bunga kredit UMKM. "OJK sedang bekerja ke arah kemungkinan bunga kredit mikro akan kami capping," ujar Muliaman. Alasan OJK, bunga kredit sektor UMKM sangat tinggi. OJK berjanji merilis aturan pembatasan bunga kredit UMKM sebelum tutup tahun 2014. Saat ini, OJK sudah masuk tahapan menggodok besaran bunga ideal bagi kredit UMKM. Alasan lain, suku bunga kredit UMKM yang tinggi berimbas terhadap kenaikan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) UMKM. Catatan saja, besaran bunga yang bakal diatur OJK bukanlah suku bunga dasar kredit (SBDK). Melainkan, premi risiko atau tambahan bunga yang dikenakan bank kepada debitur UMKM, selain SBDK. "OJK sedang mengumpulkan SBDK. Kami cek dan kaji besaran tambahan berapa persen dari SBDK yang pas," jelas Muliaman.