OJK : Bank Syariah belum siap terapkan Laku Pandai



PURWOKERTO. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berharap industri perbankan syariah bisa berkontribusi memperdalam financial inclusion di tengah masyarakat. Karena itu, wasit industri keuangan ini mendorong upaya penggabungan bank umum syariah dan mendorong pemerintah menambah modal dalam rangka mengusung terselenggaranya penggabungan tiga bank umum syariah (BUS) yang termasuk anak Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman Darmasyah Hadad mengungkapkan, dengan penguatan modal maka diharapkan perbankan syariah akan mampu melakukan ekspansi bisnis apapun, termasuk menjalankan produk Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai).

Roadmap master plan perbankan syariah itu, tengah disusun oleh wasit industri keuangan. Diharapkan sudah akan selesai pada semester II-2015 nanti. "Dalam master plan perbankan syariah yang sedang disiapkan oleh OJK, kami meminta usaha pemerintah untuk melakukan penguatan modal. Sehingga dengan demikian bank syariah bisa melakukan ekspansi bisnis apa saja," ucap Muliaman seusai peresmian kantor cabang OJK di Purwokerto, Jawa Tengah, Senin (7/4).


Muliaman mengakui, industri perbankan syariah belum siap menerapkan produk Laku Pandai. Hal ini lantaran praktik layanan perbankan tanpa kantor itu sangat bersifat teknologi intensif. Selain itu, praktik Laku Pandai juga memerlukan investasi terutama investasi teknologi yang membutuhkan dana tidak sedikit.

"Oleh karena itu OJK berharap dengan konsolidasi perbankan syariah, bisa membantu kemampuan bank syariah diberbagai macam program termasuk Laku Pandai," katanya.

Lebih lanjut Muliaman menambahkan, wasit industri keuangan sangat mendukung perbankan syariah yang bisa menjalankan praktik Laku Pandai. Hal ini tentu memerlukan dukungan dan komitmen dari perbankan konvensional yang menjadi induk usahanya. Dengan demikian, maka praktik Laku Pandai dikemudian hari dapat menjadi andalan bagi beberapa bank syariah sebagai salah satu bentuk ekspansi usaha.

"Karena memang skema keuangan syariah cocok berhubungan langsung dengan masyrakat. Maka tentu diperlukan persiapan yang banyak dari masing-masing bank syariah," jelas Muliaman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie