KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut tingkat inklusi asuransi di Indonesia masih ketinggalan jauh dari tingkat literasi asuransi. Berdasarkan data yang dipaparkan, literasi asuransi Indonesia pada 2022 sekitar 32%, tetapi inklusi cuma 16%. Deputi Komisioner Bidang Pengawasan Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK Iwan Pasila mengatakan, tingkat inklusi asuransi yang masih ketinggalan, salah satu penyebabnya, yakni masih banyaknya komplain nasabah terhadap perusahaan asuransi. "Berdasarkan data yang dikumpulkan hingga September 2023, memang perusahaan asuransi itu komplainnya masih cukup tinggi sekitar 1.721," ucapnya dalam acara Insurance Outlook 2024, Selasa (7/11).
OJK Beberkan Penyebab Inklusi Asuransi Masih Ketinggalan Jauh dari Literasi Asuransi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut tingkat inklusi asuransi di Indonesia masih ketinggalan jauh dari tingkat literasi asuransi. Berdasarkan data yang dipaparkan, literasi asuransi Indonesia pada 2022 sekitar 32%, tetapi inklusi cuma 16%. Deputi Komisioner Bidang Pengawasan Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK Iwan Pasila mengatakan, tingkat inklusi asuransi yang masih ketinggalan, salah satu penyebabnya, yakni masih banyaknya komplain nasabah terhadap perusahaan asuransi. "Berdasarkan data yang dikumpulkan hingga September 2023, memang perusahaan asuransi itu komplainnya masih cukup tinggi sekitar 1.721," ucapnya dalam acara Insurance Outlook 2024, Selasa (7/11).