OJK berambisi melahirkan seribu aktuaris



KONTAN.CO.ID - Jumlah tenaga aktuaris di dalam negeri disebut masih jauh dari mencukupi. Masih minimnya minat berprofesi di bidang ini menjadi salah satu faktor leletnya pertumbuhan aktuaris baru. Plt Direktur Statistik dan Informasi Industri Keuangan Non-Bank Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Asep Suwondo menyebut profesi aktuaris memang punya persyaratan yang cukup ketat. Diantaranya soal pemahaman terhadap ilmu matematika. Ditambah lagi untuk mengantongi sertifikat ahli aktuaria, seorang calon aktuaris harus melewati beberapa kali ujian. "Sehingga memang minatnya belum terlalu besar," kata dia, Senin (14/7). Sementara itu, OJK sendiri punya program untuk melahirkan seribu aktuaris hingga 2020. Untuk itu, sosialiasi untuk menggenjot minat menjadi aktuaris akan terus dilakukan lebih luas lagi. Kerja sama dengan lembaga pendidikan maupun lembaga asing pun terus diperkuat untuk mendorong sarana dan prasarana pendidikan aktuaria. Saat ini jumlah tenaga aktuaris yang ada di Indonesia masih terhitung minim. Dari kebutuhan di industri asuransi saja diperkirakan mencapai lebih dari 900 orang tenaga aktuaris baik level fellow maupun assosiate. Namun yang ada saat ini baru di ksiaran 400 orang tenaga aktuaris. Makanya menurut Asep Indonesia harus sesegera mugkin melahirkan banyak aktuaris baru agar aktuaris asing tak membanjiri pasar dalam negeri. "Dengan adanya masyarakt ekonomi ASEAN kita kan waspada juga," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dessy Rosalina