KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan seharusnya sudah tidak terdapat penerima dana (borrower) yang tidak memiliki penghasilan bisa menerima pendanaan (pinjaman) pada fintech peer to peer (P2P) lending. Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK Agusman mengatakan hal itu merujuk pada peraturan OJK yang telah ditetapkan. "Saat ini OJK telah menetapkan ketentuan terkait dengan penilaian repayment capacity yang wajib dilakukan sebelum memfasilitasi pendanaan kepada Penerima Dana sesuai dengan SEOJK 19/2023 tentang penyelenggaraan Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI)," ungkapnya dalam jawaban tertulis RDK OJK, Rabu (3/4).
Agusman menyebut ada beberapa aspek yang dicek perihal pendanaan, di antaranya jumlah pinjaman dibandingkan dengan penghasilan dari penerima dana, ditambah juga dilakukan pembatasan terhadap jumlah pinjaman yang dapat diajukan terhadap penyelenggara fintech P2P lending. Terkait dengan batasan usia peminjam, dia mengatakan pihaknya tetap mengacu terhadap ketentuan perikatan sebagaimana diatur dalam KUH Perdata. Baca Juga: OJK Beri Sanksi 3 PUJK Atas Pelanggaran Terkait Perlindungan Konsumen dan Masyarakat