KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat tingkat literasi keuangan sektor pergadaian di Indonesia mencapai 54,74%. Namun, tingkat inklusi keuangannya masih rendah, yakni hanya sebesar 8,23%. Data ini berasal dari hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) terbaru yang dirilis OJK. Kepala Eksekutif Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, menilai bahwa pergadaian merupakan salah satu sektor jasa keuangan yang sangat dikenal masyarakat sejak lama. Popularitas ini didukung oleh kemudahan proses dan kecepatan pencairan dana yang ditawarkan oleh lembaga gadai. “Pergadaian ini menarik, karena literasinya cukup tinggi. Masyarakat mengenal pergadaian sejak dulu. Prosesnya mudah, pencairannya cepat, dan lain-lain,” ujar Friderica dalam keterangan resmi Rapat Dewan Komisioner, Jumat (9/5).
OJK Catat Literasi Pergadaian Capai 54,74% Namun Inklusinya Baru 8,23%
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat tingkat literasi keuangan sektor pergadaian di Indonesia mencapai 54,74%. Namun, tingkat inklusi keuangannya masih rendah, yakni hanya sebesar 8,23%. Data ini berasal dari hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) terbaru yang dirilis OJK. Kepala Eksekutif Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, menilai bahwa pergadaian merupakan salah satu sektor jasa keuangan yang sangat dikenal masyarakat sejak lama. Popularitas ini didukung oleh kemudahan proses dan kecepatan pencairan dana yang ditawarkan oleh lembaga gadai. “Pergadaian ini menarik, karena literasinya cukup tinggi. Masyarakat mengenal pergadaian sejak dulu. Prosesnya mudah, pencairannya cepat, dan lain-lain,” ujar Friderica dalam keterangan resmi Rapat Dewan Komisioner, Jumat (9/5).