JAKARTA. Kekeringan likuiditas masih mengintai perbankan Tanah Air. Buktinya, dua otoritas memonitor ketat pergerakan likuditas di perbankan. Saat ini, Bank Indonesia (BI) memantau likuiditas Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) II dan BUKU III. Alasannya, bank di ketagori ini kian gencar menyalurkan kredit sehingga membutuhkan dana pihak ketiga (DPK) demi mencapai target. Mereka yang masuk kategori BUKU II adalah bank dengan modal inti Rp 1 triliun-Rp 5 triliun. Selanjutnya, BUKU III adalah bank dengan modal inti Rp 5 triliun-Rp 30 triliun. "Mereka harus hati-hati, karena kalau target tidak terpenuhi mereka akan menaikan suku bunga sehingga akan memperburuk risiko kredit," jelas Halim Alamsyah, Deputi Gubernur BI. Demi mengantisipasi efek lebih besar, BI berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memantau kondisi likuiditas bank-bank tersebut. "Tapi secara keseluruhan, likuiditas bank mulai membaik," tambah Halim. Setali tiga uang, Muliaman D. Hadad, Ketua Dewan Komisioner OJK mengatakan, pihaknya terus memonitor kelompok bank yang masih paceklik likuiditas.
OJK dan BI memonitor ketat likuiditas perbankan
JAKARTA. Kekeringan likuiditas masih mengintai perbankan Tanah Air. Buktinya, dua otoritas memonitor ketat pergerakan likuditas di perbankan. Saat ini, Bank Indonesia (BI) memantau likuiditas Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) II dan BUKU III. Alasannya, bank di ketagori ini kian gencar menyalurkan kredit sehingga membutuhkan dana pihak ketiga (DPK) demi mencapai target. Mereka yang masuk kategori BUKU II adalah bank dengan modal inti Rp 1 triliun-Rp 5 triliun. Selanjutnya, BUKU III adalah bank dengan modal inti Rp 5 triliun-Rp 30 triliun. "Mereka harus hati-hati, karena kalau target tidak terpenuhi mereka akan menaikan suku bunga sehingga akan memperburuk risiko kredit," jelas Halim Alamsyah, Deputi Gubernur BI. Demi mengantisipasi efek lebih besar, BI berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memantau kondisi likuiditas bank-bank tersebut. "Tapi secara keseluruhan, likuiditas bank mulai membaik," tambah Halim. Setali tiga uang, Muliaman D. Hadad, Ketua Dewan Komisioner OJK mengatakan, pihaknya terus memonitor kelompok bank yang masih paceklik likuiditas.