OJK dan BNM segera MoU, BRI siap-siap ekspansi



JAKARTA. Rencana beberapa bank di Indonesia untuk melakukan ekspansi ke Malaysia sepertinya bakal bisa diwujudkan. Pasalnya, MoU mengenai resiprokal antara Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan Bank Negara Malaysia (BNM) bakal diteken dalam waktu dekat ini.

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu, penandatanganan kerjasama otoritas keuangan di dua negara ini sempat terhambat karena adanya perbedaan tarif transaksi Malaysian Electronic Payment System (MEPS). Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Hadad mengatakan, permasalahan perbedaan tarif tersebut saat ini sudah diselesaikan. Dan dalam waktu dekat, OJK dan BNM akan merealisasikan MoU tersebut.

“Secepat mungkin kami akan menandatangani perjanjian ini, tinggal menunggu waktu saja, nantinya bank asal Indonesia yang ke sana akan diperlakukan bank lokal di semua aspek,” ujar Muliaman, Rabu (3/2). Beberapa bank plat merah tercatat tertarik untuk melakukan ekspansi ke Malaysia. Salah satunya yaitu Bank Rakyat Indonesia (BRI). Haru Koesmahargyo, Direktur Keuangan BRI menuturkan, dengan kerjasama OJK dengan BNM, diharapkan nantinya proses membuka cabang di negara Jiran tersebut bisa lebih mudah.


Haru mengatakan selama ini bank di Indonesia yang membuka cabang disana memang memerlukan proses yang agak panjang. “Jadi sebenarnya negara yang rencananya menjadi tujuan utama setelah Timor Leste adalah Hongkong. Sedangkan untuk Malaysia awalnya kami perkirakan akan dibuka antara 2016-2018, namun jika nantinya setelah MoU ini proses membuka cabang di Malaysia dipermudah, maka mudah-mudahan kami bisa berubah pikiran,” ujar Haru, Rabu (4/2) malam. Saat ini Haru mengatakan bank berkode saham BBRI ini mempunyai kantor representatif untuk menjalankan bisnis remitansi di Malaysia. Kantor cabang tersebut menurut Haru adalah kerjasama antara BRI dengan perusahaan remitance lokal.

Menurut Haru, jika memang setelah MoU antara OJK dan BNBM disahkan dan bank asal Indonesia akan diperlakukan sama seperti bank lokal Malaysia, maka pihaknya akan membuka kantor cabang penuh untuk melayani penduduk Indonesia yang bekerja di Malaysia. Haru mengatakan, saat ini jumlah warga negara Indonesia yang bekerja di Malaysia sebagai TKI mencapai 1,9 juta orang. Jumlah tersebut, menurut Haru merupakan potensi pasar yang bagus sekali untuk mengembangkan bisnis remitansi.

“Nantinya untuk memperbesar pasar remitansi, kami akan siapkan sistem. Jadi nanti bisa langsung transfer rekening ke Jakarta,” kata Haru. Haru mengatakan selain bisnis remitansi, BRI juga akan menjajakan produk kredit, asuransi, dan DPLK. “Untuk DPLK ini nantinya adalah untuk TKI Indonesia yang sudah sukses ingin melakukan investasi,” ujar Haru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan