OJK dorong BPD tingkatkan kredit produktif



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah menyoroti kinerja Bank Pembangunan Daerah (BPD). Kali ini, regulator perbankan meminta bank daerah meningkatkan rasio kredit produktif. Pasalnya, BPD baru mencatat porsi kredit produktif 30% terhadap total kredit.

Deputi Komisioner Pengawas Perbankan I OJK Boedi Armato mengatakan, OJK tak tinggal diam agar BPD dapat meningkatkan porsi kredit produktif. Buktinya, OJK sudah meminta kepada BPD menggandeng bank asal Jerman, Sparkasse Bank untuk menggenjot kredit.

"Diharapkan, bank asal Jerman ini bisa memberikan peningkatan kapasitas kredit," kata Boedi, Jumat (5/1). Dengan kerjasama ini, BPD bisa meningkatkan kemampuan untuk mengatasi kredit bermasalah (NPL).


Beberapa bank daerah merasa kesulitan meningkatkan porsi kredit produktif karena rasio kredit bermasalah di sektor ini masih cukup tinggi. Sampai Oktober 2017, NPL kredit produktif BPD mencapai 8,96%.

Berdasarkan data OJK, BPD mencatat realisasi kredit produktif sebesar Rp 116,8 triliun atau naik 9,93% di Oktober 2017. Sedangkan NPL kredit produktif disumbang oleh dua segmen, yakni modal kerja dengan NPL 9,7% dan investasi dengan NPL 7,58%.

Direktur Utama Bank Sumsel Babel Muhammad Adil optimistis bisa meningkatkan porsi kredit produktif di tahun ini. "Kredit produktif ini khususnya dari usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) ditambah kredit usaha rakyat (KUR)," ujar Adil.

Untuk meningkatkan penyaluran ke sektor kredit produktif, bank akan mengoptimalkan penyaluran kredit ke debitur pilihan. Misalnya, Bank Sumsel Babel mengoptimalkan pipeline terhadap 10 calon debitur besar.

Sementara, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) mempunyai strategi untuk meningkatkan kredit produktif. Salah satunya dengan membuka pasar baru. Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Satyagraha menuturkan, pembukaan pasar ini dilakukan dengan melakukan penetrasi ke pasar tradisional di Jawa Timur.

Kemudian, Bank Jatim akan menjalin kerjasama dengan kelompok UMKM, dan meningkatkan pembiayaan ke sektor pertanian, perikanan dan perkebunan.

Direktur Utama BPD DIY Bambang Setiawan menyampaikan, banknya akan fokus ke penyaluran kredit UMKM, KUR dan mikro untuk meningkatkan kredit produktif, serta memperluas kredit komersial dan korporasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini