KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan pentingnya adopsi teknologi dan peningkatan penetrasi oleh perusahaan asuransi untuk mendorong pertumbuhan industri asuransi di Indonesia pada 2025.
Baca Juga: OJK Cabut Izin Usaha Koperasi Lembaga Keuangan Mikro Murih Raharjo Hal ini disampaikan Direktur Pengawasan Asuransi Umum dan Reasuransi OJK Munawar dalam diskusi bertajuk Ngopi (Ngobrolin Opini) series 2024 - Insurance Outlook: Bagaimana Kondisi Perasuransian Nasional 2025 dan Era Pemerintahan Baru? pada Rabu (4/12).
Munawar menekankan bahwa digitalisasi menjadi salah satu pilar utama untuk meningkatkan daya saing di tengah pesatnya perkembangan teknologi. "Teknologi seperti
big data, artificial intelligence (AI), dan blockchain sudah menjadi kebutuhan mendasar untuk meningkatkan efisiensi operasional. Perusahaan juga harus memberikan pelayanan yang lebih cepat dan akurat kepada nasabah," ujar Munawar.
Baca Juga: OJK Sebut Industri Asuransi akan Hadapi Peluang Besar dan Tantangan Jelang 2025 Munawar juga mendorong perusahaan asuransi untuk meningkatkan kolaborasi dengan startup teknologi guna mempercepat transformasi digital. Meski demikian, ia mengingatkan pentingnya menjaga keamanan data dan kepatuhan terhadap regulasi agar transformasi ini berjalan dengan aman dan sesuai aturan. “Kolaborasi ini bisa menjadi strategi efektif untuk mempercepat inovasi, tetapi keamanan data nasabah tetap harus menjadi prioritas utama," tegasnya. Selain digitalisasi, Munawar menyoroti pentingnya peningkatan inklusi keuangan, khususnya di daerah-daerah yang belum terjangkau oleh layanan keuangan. Ia mengusulkan program literasi asuransi yang menargetkan masyarakat pedesaan, pelaku UMKM, dan generasi muda.
Baca Juga: OJK Cabut Izin Usaha Koperasi Lembaga Keuangan Mikro Soko Rahayu “Perusahaan asuransi harus menyasar kelompok-kelompok ini, karena mereka memiliki potensi besar untuk meningkatkan penetrasi asuransi di Indonesia," tambah Munawar. OJK juga mendorong penggunaan platform digital untuk memperluas jangkauan edukasi dan pemasaran produk asuransi. Strategi ini diharapkan dapat membantu perusahaan menjangkau masyarakat yang lebih luas, terutama mereka yang selama ini belum terpapar dengan layanan keuangan formal. Dengan memanfaatkan teknologi, memperluas literasi keuangan, dan menjangkau lebih banyak masyarakat, OJK optimistis industri asuransi Indonesia dapat mencapai pertumbuhan signifikan pada 2025.
Namun, Munawar mengingatkan para pelaku industri untuk terus berinovasi agar dapat menjawab kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto