OJK dorong transformasi digital untuk perluas jangkauan jasa keuangan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Transformasi digital pada sektor jasa keuangan dinilai dapat membawa perubahan signifikan bagi dunia perbankan. Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan, hal tersebut dapat memperluas akses keuangan bagi masyarakat.

Hadir sebagai pembicara dalam sesi acara Katadata Indonesia Data and Economic Conference (IDE) 2021, Wimboh menyebut bahwa OJK mendorong sektor jasa keuangan untuk melakukan transformasi digital secara menyeluruh. Hal tersebut dinilai penting seiring dengan pergeseran gaya hidup dan pola konsumsi masyarakat yang semakin erat dalam penggunaan teknologi.

“Tentunya diiringi dengan implementasi manajemen risiko yang memadai,” ujar Wimboh dikutip dari keterangan pers yang diterima Kontan.co.id, Rabu (24/3).


Dalam kesempatan tersebut, Ia juga menerangkan Roadmap Pengembangan Perbankan Indonesia 2020-2025 yang mencakup pengembangan dalam empat hal, antara lain memperkuat tata kelola dalam manajemen terintegrasi, mendorong penggunaan teknologi informasi, mendorong terjadinya kerjasama, dan mendukung implementasi digital di sektor perbankan.

Mengutip data Kementerian Keuangan pada 2019, Indonesia berada di peringkat keempat negara di dunia yang melakukan transaksi jual beli melalui platform e-commerce berdasarkan Global Ecommerce 2019. Sepanjang 2020 sudah terjadi pertumbuhan volume transaksi digital sebesar 37,3%.

Baca Juga: OJK sebut restrukturisasi kredit semakin melandai, ini jumlahnya

Direktur TI dan Operasi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Y.B. Hariantono turut mengapresiasi upaya OJK untuk mendorong transformasi digital tersebut. Ia melihat hal tersebut sangat penting untuk meningkatkan daya saing.

“Apalagi untuk bank konvensional seperti BNI,” ungkap Hariantono.

Menurutnya, platform digital dapat menjadi sarana untuk menjangkau pelanggan saat ini. Ia menjelaskan bahwa produk atau jasa perbankan dapat dijual melalui platform yang dimiliki masing-masing perusahaan atau bekerja sama dengan pihak lain seperti e-commerce.

“Jadi ini adalah sesuatu yang semua bank harus menuju ke sana. Untuk bank konvensional bicaranya digital banking. Untuk bank yang baru dia akan bicara I am digital bank, daripada membangun infrastruktur fisik semuanya dibangun digital,” pungkas Hariantono.

Selanjutnya: UUS Maybank Indonesia lanjutkan penambahan kantor cabang tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari