JAKARTA. Susahnya akses masyarakat dan industri Unit Kecil dan Menengah (UKM) terhadap pasar modal bisa menjadi peluang untuk perusahaan teknologi finansial. Beberapa tren teknologi terbaru menunjukkan pertumbuhan perusahaan berbasis sektor jasa pembayaran, pinjaman, perencanaan keuangan dan crowdfunding. Dalam dua tahun terakhir, perusahaan teknologi finansial (tekfin) telah mentransformasikan wajah industri keuangan. Asosiasi fintech Indonesia mencatat saat ini terdapat sekitar 160 perusahaan yang dikelompokkan dalam berbagai layanan keuangan dan bisa jadi terus bertambah. Pasalnya melalui akses teknologi, masyarakat dapat mengakses layanan keuangan ini dengan lebih mudah dan cepat. "Peluang bisnis jasa keuangan di Indonesia cukup menjanjikan, karena jasa keuangan formal masih terbatas," jelas Fithri Hadi selaku Direktur Operasional dan Sarana Sistem Informasi Otoritas Jaksa Keuangan (OJK) saat dihubungi KONTAN, Rabu (12/7).
OJK dukung pertumbuhan industri tekfin
JAKARTA. Susahnya akses masyarakat dan industri Unit Kecil dan Menengah (UKM) terhadap pasar modal bisa menjadi peluang untuk perusahaan teknologi finansial. Beberapa tren teknologi terbaru menunjukkan pertumbuhan perusahaan berbasis sektor jasa pembayaran, pinjaman, perencanaan keuangan dan crowdfunding. Dalam dua tahun terakhir, perusahaan teknologi finansial (tekfin) telah mentransformasikan wajah industri keuangan. Asosiasi fintech Indonesia mencatat saat ini terdapat sekitar 160 perusahaan yang dikelompokkan dalam berbagai layanan keuangan dan bisa jadi terus bertambah. Pasalnya melalui akses teknologi, masyarakat dapat mengakses layanan keuangan ini dengan lebih mudah dan cepat. "Peluang bisnis jasa keuangan di Indonesia cukup menjanjikan, karena jasa keuangan formal masih terbatas," jelas Fithri Hadi selaku Direktur Operasional dan Sarana Sistem Informasi Otoritas Jaksa Keuangan (OJK) saat dihubungi KONTAN, Rabu (12/7).