JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) baru beroperasi penuh awal 2014 mendatang. Superbodi ini bertekad akan meneruskan tujuan Bank Indonesia (BI) dan Badan Pengawas Pasar Keuangan dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), yakni menjaga kestabilan sistem keuangan melalui pengawasan terintegrasi. Muliaman Dharmansyah Hadad, Ketua Dewan Komisioner OJK, mengatakan untuk menstabilkan sistem keuangan, OJK akan menerapkan prinsip kehati-hatian dan good corporate governance (GCG). "Kami akan menekankan penerapan GCG dan infrastruktur yang memadai untuk mendukung pengawasan sektor keuangan," ujarnya pekan lalu. Selain itu, OJK akan fokus menyeimbangkan antara pertumbuhan bisnis dan kesehatan sektor keuangan. Muliaman berharap, dengan tingginya laba, perbankan semakin mampu memperoleh modal untuk tumbuh organik. "Selama ini kontribusi sektor keuangan terhadap perekonomian masih rendah, karena itu harus ditingkatkan dengan mendorong bank berekspansi bisnis dengan modal yang memadai," tukasnya.
OJK fokus kestabilan sektor perbankan
JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) baru beroperasi penuh awal 2014 mendatang. Superbodi ini bertekad akan meneruskan tujuan Bank Indonesia (BI) dan Badan Pengawas Pasar Keuangan dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), yakni menjaga kestabilan sistem keuangan melalui pengawasan terintegrasi. Muliaman Dharmansyah Hadad, Ketua Dewan Komisioner OJK, mengatakan untuk menstabilkan sistem keuangan, OJK akan menerapkan prinsip kehati-hatian dan good corporate governance (GCG). "Kami akan menekankan penerapan GCG dan infrastruktur yang memadai untuk mendukung pengawasan sektor keuangan," ujarnya pekan lalu. Selain itu, OJK akan fokus menyeimbangkan antara pertumbuhan bisnis dan kesehatan sektor keuangan. Muliaman berharap, dengan tingginya laba, perbankan semakin mampu memperoleh modal untuk tumbuh organik. "Selama ini kontribusi sektor keuangan terhadap perekonomian masih rendah, karena itu harus ditingkatkan dengan mendorong bank berekspansi bisnis dengan modal yang memadai," tukasnya.