JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah menjajaki kerja sama dengan Singapura dan Malaysia untuk memperlancar ekspansi lembaga jasa keuangan di negeri jiran tersebut. Kepala Eksekutif Bidang Pengawasan Perbankan OJK Nelson Tampubolon mengungkapkan, penjajakan tersebut dilakukan sebagai bentuk follow up yang pernah dilakukan Bank Indonesia sebelumnya ke kedua negara itu. Pasalnya kerja sama itu sampai saat ini belum juga terealisasi. Hal itu dikarenakan otoritas lembaga keuangan di Indonesia ini belum menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan masing-masing otoritas lembaga keuangan di Singapura dan Malaysia. "Yang ada, dulu BI dengan Singapura. Kami sedang siap-siap untuk kerjasama," kata Nelson di Gedung OJK, Kompleks Bank Indonesia, Jakarta, Senin (24/2). Meski selama ini otoritas keuangan Singapura dan Malaysia tampak tertutup untuk bermitra dengan otoritas di Indonesia, namun kata Nelson, OJK meyakini tidak akan menemui kesulitan untuk bekerjasama dengan kedua jiran tersebut. "Antar otoritas tidak ada kesulitan, hanya bertahap saja," ujarnya Nelson. Lebih lanjut Nelson mengungkapkan, hingga saat ini OJK baru menjalin kerjasama dengan dua negara lain yaitu Jepang dan Korea Selatan. Menurutnya, kerja sama dengan negara tetangga ini adalah selain untuk meningkatkan literasi keuangan, diharapkan juga bermanfaat untuk memperdalam pasar keuangan di Indonesia.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
OJK jajaki kerjasama dengan Singapura dan Malaysia
JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah menjajaki kerja sama dengan Singapura dan Malaysia untuk memperlancar ekspansi lembaga jasa keuangan di negeri jiran tersebut. Kepala Eksekutif Bidang Pengawasan Perbankan OJK Nelson Tampubolon mengungkapkan, penjajakan tersebut dilakukan sebagai bentuk follow up yang pernah dilakukan Bank Indonesia sebelumnya ke kedua negara itu. Pasalnya kerja sama itu sampai saat ini belum juga terealisasi. Hal itu dikarenakan otoritas lembaga keuangan di Indonesia ini belum menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan masing-masing otoritas lembaga keuangan di Singapura dan Malaysia. "Yang ada, dulu BI dengan Singapura. Kami sedang siap-siap untuk kerjasama," kata Nelson di Gedung OJK, Kompleks Bank Indonesia, Jakarta, Senin (24/2). Meski selama ini otoritas keuangan Singapura dan Malaysia tampak tertutup untuk bermitra dengan otoritas di Indonesia, namun kata Nelson, OJK meyakini tidak akan menemui kesulitan untuk bekerjasama dengan kedua jiran tersebut. "Antar otoritas tidak ada kesulitan, hanya bertahap saja," ujarnya Nelson. Lebih lanjut Nelson mengungkapkan, hingga saat ini OJK baru menjalin kerjasama dengan dua negara lain yaitu Jepang dan Korea Selatan. Menurutnya, kerja sama dengan negara tetangga ini adalah selain untuk meningkatkan literasi keuangan, diharapkan juga bermanfaat untuk memperdalam pasar keuangan di Indonesia.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News