JAKARTA. Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D. Hadad mengimbau agar semua pihak jangan terlalu khawatir pada kenaikan rasio kredit macet atau non performing loan (NPL) pada sejumlah bank di kinerja kuartal I-2015. Menurut Muliaman, bank telah mengantisipasi risiko kredit sejak dini. Salah satunya, bank meningkatkan pencadangan melalui provisi kredit untuk berjaga-jaga jika terjadi kenaikan kredit bermasalah. Selain itu, bank juga selektif dalam memberikan kredit kepada debitur. “Saya kira kalau geliat ekonomi bagus di semester II, maka rasio NPL akan berkurang,” kata Muliaman, Selasa (12/5). Berdasarkan hasil Kajian Stabilitas Keuangan Bank Indonesia, rasio kredit bermasalah diperkirakan akan terus turun. Rasio NPL yang sebesar 2,4% di kuartal I-2015 diperkirakan akan turun menjadi menjadi 2,3% di kuartal II-2015, turun lagi menjadi 2,1% di kuartal III-2015, dan menjadi 1,9% di kuartal IV-2015.
OJK : jangan khawatir akan kenaikan NPL bank
JAKARTA. Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D. Hadad mengimbau agar semua pihak jangan terlalu khawatir pada kenaikan rasio kredit macet atau non performing loan (NPL) pada sejumlah bank di kinerja kuartal I-2015. Menurut Muliaman, bank telah mengantisipasi risiko kredit sejak dini. Salah satunya, bank meningkatkan pencadangan melalui provisi kredit untuk berjaga-jaga jika terjadi kenaikan kredit bermasalah. Selain itu, bank juga selektif dalam memberikan kredit kepada debitur. “Saya kira kalau geliat ekonomi bagus di semester II, maka rasio NPL akan berkurang,” kata Muliaman, Selasa (12/5). Berdasarkan hasil Kajian Stabilitas Keuangan Bank Indonesia, rasio kredit bermasalah diperkirakan akan terus turun. Rasio NPL yang sebesar 2,4% di kuartal I-2015 diperkirakan akan turun menjadi menjadi 2,3% di kuartal II-2015, turun lagi menjadi 2,1% di kuartal III-2015, dan menjadi 1,9% di kuartal IV-2015.