JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimis perbankan Indonesia masih memiliki peluang untuk memangkas suku bunga kredit karena angka-angka moneter masih rendah seperti suku bunga acuan atau BI seven days repo berada pada level 4,75%, inflasi pada level 3,31%, dan suku bunga dana yang masih rendah. “Penurunan suku bunga kredit masih akan berlanjut di tahun 2017,” kata Muliaman D. Hadad, Ketua Dewan Komisioner OJK, usai acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia di JCC, Selasa malam (22/11). Lanjutnya, penurunan bunga kredit akan merata pada segmen kredit korporasi dan kredit konsumer. Ia mengaku, segmen kredit korporasi dan kredit konsumer telah menerapkan suku bunga kredit di bawah 10%. Sayang, suku bunga kredit konsumer seperti kredit pemilikan rumah (KPR) memang sudah single digit namun itu untuk debitur baru dengan jangka waktu tertentu, sedangkan debitur lama masih terkena bunga kredit double digit.
OJK janjikan bunga kredit rendah pada 2017
JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimis perbankan Indonesia masih memiliki peluang untuk memangkas suku bunga kredit karena angka-angka moneter masih rendah seperti suku bunga acuan atau BI seven days repo berada pada level 4,75%, inflasi pada level 3,31%, dan suku bunga dana yang masih rendah. “Penurunan suku bunga kredit masih akan berlanjut di tahun 2017,” kata Muliaman D. Hadad, Ketua Dewan Komisioner OJK, usai acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia di JCC, Selasa malam (22/11). Lanjutnya, penurunan bunga kredit akan merata pada segmen kredit korporasi dan kredit konsumer. Ia mengaku, segmen kredit korporasi dan kredit konsumer telah menerapkan suku bunga kredit di bawah 10%. Sayang, suku bunga kredit konsumer seperti kredit pemilikan rumah (KPR) memang sudah single digit namun itu untuk debitur baru dengan jangka waktu tertentu, sedangkan debitur lama masih terkena bunga kredit double digit.