KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penerbitan produk investasi terbaru di pasar modal waran terstruktur masih terus didorong hingga akhir tahun ini. Saat ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memiliki dua anggota bursa dalam pipeline sebagai penerbit produk anyar ini. 

Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal II OJK Yunita Linda Sari menilai peluncuran waran terstruktur mendapatkan respon yang baik. Hingga 30 September 2022, nilai transaksi Waran Terstruktur mencapai Rp 38,44 miliar.

Adapun dalam catatan OJK sudah ada dua anggota bursa yang sudah masuk dalam pipeline sebagai issuer atau penerbit waran terstruktur dengan seri yang berbeda. Yunita bilang penerbitnya akan berbeda dari sebelumnya. 

GAGASAN: Bencana Sumatera dan Kebisingan Media Sosial

Baca Juga: Transaksi Ramai, Waran Terstruktur Makin Diminati

"Issuer yang waran terstruktur masih ada dua lagi. Tahun ini semoga sebelum akhir tahun ada tambahan untuk waran terstruktur,"  ucap Yunita saat konferensi pers Prioritas Kebijakan dan Penguatan Pengawasan Pasar Modal, Jumat (14/10). 

Sebagai pengingat, waran terstruktur telah resmi diperdagangkan secara perdana pada 19 September 2022. Pada peluncuran pertama perdana ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan tiga waran terstruktur. 

Ketiga waran terstruktur ini menggunakan dasar atau underlying BBRI dengan kode BBRIDRCM3A. Sementara, UNVR dengan kode UNVRDRCM3A. Lalu, waran terstruktur ADRO dengan kode ADRODRCM3A. Ketiga waran terstruktur itu diluncurkan oleh RHB Sekuritas. 

Sebelumnya, Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia Jeffrey Hendrik menyebut BEI masih akan mendorong lebih banyak anggota bursa dan underlying produk di pasar modal Indonesia.

"Sedang ada anggota bursa yang dalam diskusi, tapi memang kita belum bisa disclose. Underlying-nya pilihan dari pilihan anggota bursa," ucap Jeffery saat ditemui wartawan di Jakarta, Rabu (12/10). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News