JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meramalkan kenaikan rasio biaya operasional dibandingkan pendapatan operasional (BOPO) berpotensi berlanjut sampai akhir tahun ini. Sebab, lembaga pengawasan mikroprudensial ini memandang, perbankan di Indonesia masih dalam tahap ekspansi sehingga membutuhkan biaya operasional yang tidak sedikit untuk ekspansi sistem pembayaran dan jaringan. Direktur Pengawas Perbankan 3 OJK, Anung Herlianto mengatakan, beberapa penyebab biaya operasional bank tinggi adalah dari biaya overhead untuk ekspansi, investasi dan gaji karyawan.
OJK: Kenaikan BOPO bank masih berlanjut
JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meramalkan kenaikan rasio biaya operasional dibandingkan pendapatan operasional (BOPO) berpotensi berlanjut sampai akhir tahun ini. Sebab, lembaga pengawasan mikroprudensial ini memandang, perbankan di Indonesia masih dalam tahap ekspansi sehingga membutuhkan biaya operasional yang tidak sedikit untuk ekspansi sistem pembayaran dan jaringan. Direktur Pengawas Perbankan 3 OJK, Anung Herlianto mengatakan, beberapa penyebab biaya operasional bank tinggi adalah dari biaya overhead untuk ekspansi, investasi dan gaji karyawan.