OJK: Kinerja Bank yang Baru Penuhi Modal Inti Pada Tahun 2022 Masih Dipantau



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan telah menyelesaikan pemenuhan modal inti di akhir tahun lalu. Meski demikian,  Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tetap memantau keberlanjutan dari pemenuhan modal bank-bank tersebut.

Seperti diketahui, ada sekitar 26 bank umum yang akhirnya memenuhi batas pemenuhan modal inti minimal Rp 3 triliun sesuai POJK 12 tahun 2020 terkait bank umum. Di mana, itu harus dipenuhi pada akhir tahun 2022.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menyebutkan saat ini OJK terus melakukan pemantauan ketat terhadap kinerja bank-bank tersebut. Hanya saja, ia tak menerangkan apakah nantinya bakal ada peningkatan syarat modal lagi atau tidak.


Baca Juga: Perbankan Optimistis Kinerja Terus Tumbuh Jelang Tahun Politik

“Sejauh ini kesimpulan kita secara umum, bank-bank tersebut sedang dalam kondisi baik,” ujar Dian, belum lama ini.

Ia menjelaskan bahwa aturan modal minimum ini pada dasarnya agar bank dapat menjalankan bisnis sesuai dengan perkembangan yang saat ini dinamis.Oleh karenanya, dibutuhkan penguatan infrastruktur yang membutuhkan biaya tidak sedikit.

Tak hanya itu, Dian bilang OJK akan mendorong bank untuk meningkatkan daya tahannya melalui penguatan permodalan dan pembentukan pencadangan secara memadai. Sebab, tingginya ketidakpastian perekonomian maupun geoplitik global.

Dian juga meminta perbankan secara rutin melakukan stress test secara mandiri guna memastikan kekuatan tingkat permodalannya untuk mengukur kemampuannya, terlebih dalam menyerap potensi penurunan kualitas kredit restrukturisasi. 

Salah satu bank yang baru memenuhi permodalan di tahun lalu adalah PT Bank Oke Indonesia Tbk. Wakil Direktur Utama Bank Oke Hendra Lie bilang tambahan permodalan yang dilakukan tahun lalu telah berdampak pada kapasitas bank dalam memberikan kredit.

Baca Juga: OJK Masih Siapkan Infrastruktur Fintech Sebelum Moratorium Dicabut

“Dengan CAR 49%, kita bisa nambah loan sampai Rp 22 triliun,” ujarnya

Adapun, Hendra mengungkapkan saat ini outstanding pinjaman yang dimiliki oleh Bank Oke mencapai Rp 8,7 triliun. Di mana, target bank tersebut hingga akhir tahun bisa menyalurkan kredit hingga Rp 9,3 triliun.

Meski demikian, Ia bilang saat ini belum ada rencana lagi untuk menambah permodalan. Itu menyusul CAR yang saat ini sudah jauh dari target tahun ini yang sebesar 44,42% 

“Modal yang bertambah tentu membuat kita leluasa ekspansi bisnis, terutama funding dan lending,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi