JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan likuiditas perbankan pada semester dua tahun ini tidak akan seketat tahun lalu. Pasalnya, di semester dua ini perbankan bakal lebih jor-joran dalam menyalurkan kredit. Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman Hadad mengatakan, tingkat likudiitas semester dua akan berada di atas angka 89%. Sementara pada semester I-2015, tingkat likuiditas perbankan masih terjaga di range 87%-89%. Keyakinan pihak otoritas terkait terjaganya tingkat likuiditas disebabkan masih banyaknya jumlah secondary reserve yang dimiliki perbankan. “Semester pertama secondary reserve perbankan tercatat mengalami peningkatan, jadi secara keseluruhan likudiitas masih cukup baik,” ujar Muliaman ketika ditemui setelah acara 30 tahun diaktifkannya pasar modal Indonesia di Bursa Efek Indonesia, Senin, (10/08).
OJK: likuiditas perbankan semester dua di atas 89%
JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan likuiditas perbankan pada semester dua tahun ini tidak akan seketat tahun lalu. Pasalnya, di semester dua ini perbankan bakal lebih jor-joran dalam menyalurkan kredit. Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman Hadad mengatakan, tingkat likudiitas semester dua akan berada di atas angka 89%. Sementara pada semester I-2015, tingkat likuiditas perbankan masih terjaga di range 87%-89%. Keyakinan pihak otoritas terkait terjaganya tingkat likuiditas disebabkan masih banyaknya jumlah secondary reserve yang dimiliki perbankan. “Semester pertama secondary reserve perbankan tercatat mengalami peningkatan, jadi secara keseluruhan likudiitas masih cukup baik,” ujar Muliaman ketika ditemui setelah acara 30 tahun diaktifkannya pasar modal Indonesia di Bursa Efek Indonesia, Senin, (10/08).