KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pada tahun lalu indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia masih rendah. Tercatat hanya indeks inklusi keuangan masyarakat baru sebesar 29,7% sedangkan untuk literasi sebesar 67,8%. Tirta Segara, Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK bilang, literasi keuangan keluarga merupakan hal yang penting karena merupakan salah satu pilar perekonomian. "Kesehatan keuangan keluarga memberikan pengaruh terhadap kesehatan keuangan negara secara keseluruhan," kata Tirta dalam keterangan tertulis, Rabu (4/10). Seperti diketahui, inklusi keuangan adalah akses masyarakat terhadap lembaga-lembaga keuangan, apakah untuk menabung atau kredit. Sedangkan literasi keuangan adalah tingkat pemahaman masyarakat tentang segala hal terkait keuangan, misalnya, tidak terlibat investasi ilegal.
OJK: Literasi keuangan masyarakat masih rendah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pada tahun lalu indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia masih rendah. Tercatat hanya indeks inklusi keuangan masyarakat baru sebesar 29,7% sedangkan untuk literasi sebesar 67,8%. Tirta Segara, Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK bilang, literasi keuangan keluarga merupakan hal yang penting karena merupakan salah satu pilar perekonomian. "Kesehatan keuangan keluarga memberikan pengaruh terhadap kesehatan keuangan negara secara keseluruhan," kata Tirta dalam keterangan tertulis, Rabu (4/10). Seperti diketahui, inklusi keuangan adalah akses masyarakat terhadap lembaga-lembaga keuangan, apakah untuk menabung atau kredit. Sedangkan literasi keuangan adalah tingkat pemahaman masyarakat tentang segala hal terkait keuangan, misalnya, tidak terlibat investasi ilegal.