MOMSMONEY.ID – Tidak ada satupun siklus dalam kehidupan manusia yang tak bersentuhan dengan sektor keuangan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, yaitu mulai sejak lahir hingga hari tuanya. Sejak lahir, orang tua dapat memanfaatkan produk asuransi kesehatan untuk biaya persalinan dan sejak bayi kita sudah bisa didaftarkan pada asuransi kesehatan, asuransi pendidikan, atau tabungan rencana untuk pendidikannya kelak. Di masa kanak-kanak hingga remaja, orang tua dan guru mulai memperkenalkan produk tabungan kepada anak/ siswanya serta menanamkan disiplin menyisihkan uang saku. Sebagian anak bahkan ada yang sudah mulai belajar membuka usaha dari hasil tabungannya, sambil belajar di sekolah.
Pada saat memasuki pendidikan jenjang perguruan tinggi, tentunya banyak mahasiswa yang pada akhirnya mulai tinggal jauh dari orang tua. Untuk memenuhi kebutuhan hidup maupun studinya, jasa transfer dana pun menjadi andalan para mahasiswa. Sementara itu, di akhir bulan saat ‘kiriman dana’ belum masuk ke rekening, mahasiswa dapat melakukan upaya gadai atas barang berharga yang dimilikinya, mulai dari jam tangan,
laptop, hingga sepeda motor yang menjadi andalan transportasi sehari-hari. Ketika beranjak dewasa dan memasuki usia produktif, manusia dituntut untuk dapat mandiri secara finansial. Pada tahap itulah seseorang perlu mulai lebih cermat dalam mengelola keuangannya, serta berinvestasi agar pada hari tua-nya dapat menjalani hidup yang sejahtera. Mulai dari menabung untuk pernikahannya, membeli rumah tinggal dan kendaraan, serta untuk menjalankan ibadah maupun sekedar berlibur bersama keluarga.
Baca Juga: Atur Dana Kuliah Anak Sejak Dini Yuk! Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), selain sekedar menabung, dalam mengembangkan usaha, seringkali diperlukan tambahan dana untuk membeli peralatan, bahan baku produksi, hingga sewa tempat usaha. Seorang pengusaha dapat mengajukan pinjaman kepada bank maupun lembaga pembiayaan untuk membiayai kebutuhan tersebut. Untuk perusahaan besar, kebutuhan pendanaan biasanya cenderung melalui kredit bank mengingat kebutuhan dananya yang juga relatif besar. Sementara bagi pengusaha UMKM dan pegiat Start-Up yang saat ini semakin menjamur, pendanaan secara lebih cepat dan mudah dapat dimintakan melalui lembaga pembiayaan. Kebutuhan produk asuransi pun sangat tinggi dalam memberikan perlindungan atas aset usaha. Berbagai produk asuransi umum dapat dimanfaatkan seperti asuransi kebakaran, asuransi kapal, asuransi kendaraan. Selain itu asuransi kesehatan juga dapat menjadi fasilitas yang diberikan perusahaan bagi pegawainya yang merupakan aset perusahaan yang tidak kalah pentingnya. Pemilik usia produktif ini juga diharapkan mulai menyisihkan sebagian dananya untuk mempersiapkan hari tua, baik melalui produk dana pensiun maupun berbagai bentuk investasi jangka panjang. Namun masyarakat diharapkan dapat bertindak sebagai konsumen yang cerdas keuangan dengan tidak berinvestasi di sembarang tempat. Berinvestasilah di tempat yang diawasi dan dilindungi oleh OJK.
Baca Juga: Tips Mengatur dan Memilih Tabungan Pendidikan Anak Bagi para PNS, anggota TNI, dan POLRI, dana pensiun telah secara otomatis disediakan oleh TASPEN dan ASABRI. Selain itu bagi pekerja di perusahaan yang telah memiliki Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK), juga akan mendapatkan fasilitas pensiun dari DPPK tersebut dengan pembayaran iuran bulanan yang dipotong langsung dari gaji masing-masing pegawai. Sementara bagi pekerja/ pengusaha yang tidak memiliki DPPK tidak perlu khawatir karena fasilitas pensiun tetap dapat dimiliki sepanjang yang bersangkutan mendaftarkan diri sebagai peserta Dana Pensiun Lembaga Keuangan dan membayar angsuran rutin setiap bulan, yang nominalnya dapat ditentukan sendiri di awal saat pembelian produk dana pensiun, sesuai yang dikehendakinya. Ketika memasuki hari tua, seiring dengan kondisi fisik yang menurun, produk asuransi kesehatan akan sangat membantu meringankan segala risiko yang timbul. Sementara itu, masyarakat yang rajin menyisihkan penghasilannya di usia produktif akan memetik hasilnya di usia tua dengan menjadi pensiunan yang sejahtera.
Hingga tahap terakhir kehidupan ketika seseorang meninggal, terdapat pula biaya rumah sakit dan penguburan yang harus dipenuhi. Oleh karena itu, agar dapat hidup sejahtera, semua orang perlu memiliki wawasan serta keterampilan dalam mengelola keuangan dengan baik. Bertepatan dengan hari pendidikan nasional, mulailah buka wawasan keuangan Anda. Melek keuangan mengantarkan masyarakat untuk dapat mengambil keputusan keuangannya dengan lebih baik. Bagikan pengalaman keuangan Anda kepada orang terdekat dengan berbagai tips misalnya pentingnya berhemat, rajin menabung, memahami produk/ layanan keuangan, manfaat/ risiko, hak dan kewajiban, pentingnya perencanaan serta pengelolaan keuangan yang baik untuk mewujudkan hidup yang lebih sejahtera. Masyarakat perlu lebih peduli dan memiliki kesadaran akan pentingnya suatu pengelolaan keuangan yang baik bagi kehidupannya di masa mendatang. Nah, marilah menjadi masyarakat yang lebih cerdas dalam pengelolaan keuangan! Pendidikan keuangan, kunci kesejahteraan masyarakat. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Nina Dwiantika