JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berusaha agar aturan permodalan dalam Basel III mudah diterapkan oleh perbankan di Indonesia. Makanya, prinsip dan alat ukur dalam Basel III harus sederhana sehingga mudah dipahami dan diimplementasikan pelaku perbankan di Tanah Air. Dalam forum International Conference of Banking Supervision (ICBS) yang diselenggarakan oleh China Banking Regulatory Commission (CBRC) di Tianjin, China, pekan lalu, Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad menyatakan, standar yang diusung Basel Committe harus mudah diterapkan di negara-negara berkembang, termasuk di Indonesia. Khususnya, terkait penggunaan model-model kuantitatif yang dirasa terlalu kompleks. Padahal, negara berkembang memiliki keterbatasan infrastruktur. Makanya, perhitungan risk sensitivity (sensitivitas risiko) perlu lebih sederhana (simplicity) dan mudah diterapkan (implementability) tanpa mengurangi pengawasan risikonya. "OJK akan memperjuangkan adanya perwakilan dari Indonesia dalam beberapa working group di Basel Committee untuk menyuarakan aturan permodalan ini,” kata Muliaman, Jumat (26/9) lalu.
OJK meminta Aturan Basel III dipermudah
JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berusaha agar aturan permodalan dalam Basel III mudah diterapkan oleh perbankan di Indonesia. Makanya, prinsip dan alat ukur dalam Basel III harus sederhana sehingga mudah dipahami dan diimplementasikan pelaku perbankan di Tanah Air. Dalam forum International Conference of Banking Supervision (ICBS) yang diselenggarakan oleh China Banking Regulatory Commission (CBRC) di Tianjin, China, pekan lalu, Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad menyatakan, standar yang diusung Basel Committe harus mudah diterapkan di negara-negara berkembang, termasuk di Indonesia. Khususnya, terkait penggunaan model-model kuantitatif yang dirasa terlalu kompleks. Padahal, negara berkembang memiliki keterbatasan infrastruktur. Makanya, perhitungan risk sensitivity (sensitivitas risiko) perlu lebih sederhana (simplicity) dan mudah diterapkan (implementability) tanpa mengurangi pengawasan risikonya. "OJK akan memperjuangkan adanya perwakilan dari Indonesia dalam beberapa working group di Basel Committee untuk menyuarakan aturan permodalan ini,” kata Muliaman, Jumat (26/9) lalu.