JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) akan semakin mengecil, terutama pada akhir tahun ini seiring meningkatnya penyaluran kredit. Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad menyatakan, hingga akhir 2016, diperkirakan kredit dapat tumbuh sedikitnya 7% sampai 9%. "Pertumbuhan kredit pada September tinggi sekali sampai 7%. Dalam sebulan 1,6% tumbuhnya, kita harapkan seperti itu sehingga kredit bermasalah bisa ikut menurun," ujarnya di Jakarta, Sabtu (19/11). Asal tahu saja, meski belum signifikan, NPL bank per September 2016 menunjukan penurunan dibandingkan dua bulan sebelumnya. Per Juli 2016 rasio NPL mencapai 3,18%, lalu meningkat di bulan Agustus menjadi 3,22%, namun turun kembali ke level 3,10% pada September 2016.
OJK: NPL bisa ke bawah 3%, asalkan...
JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) akan semakin mengecil, terutama pada akhir tahun ini seiring meningkatnya penyaluran kredit. Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad menyatakan, hingga akhir 2016, diperkirakan kredit dapat tumbuh sedikitnya 7% sampai 9%. "Pertumbuhan kredit pada September tinggi sekali sampai 7%. Dalam sebulan 1,6% tumbuhnya, kita harapkan seperti itu sehingga kredit bermasalah bisa ikut menurun," ujarnya di Jakarta, Sabtu (19/11). Asal tahu saja, meski belum signifikan, NPL bank per September 2016 menunjukan penurunan dibandingkan dua bulan sebelumnya. Per Juli 2016 rasio NPL mencapai 3,18%, lalu meningkat di bulan Agustus menjadi 3,22%, namun turun kembali ke level 3,10% pada September 2016.