JAKARTA. Industri syariah bakal semakin leluasa memutar aset dasar. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berencana memperbesar batasan investasi pada reksadana syariah. Dalam draft peraturan OJK tentang penerbitan reksadana syariah menyebutkan bahwa produk ini dapat berinvestasi pada efek yang diterbitkan oleh satu pihak sampai dengan 20% dari dana kelolaan pada setiap saat. Nominal tersebut lebih besar dibandingkan sebelumnya yang hanya ditetapkan sebesar 10%. Ketentuan tersebut tidak berlaku bagi efek Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) dan efek syariah yang diterbitkan pemerintah Indonesia. Serta, efek syariah yang diterbitkan oleh lembaga keuangan internasional dimana pemrintah Indonesia menjadi salah satu anggotanya.
OJK perbesar batasan investasi reksadana syariah
JAKARTA. Industri syariah bakal semakin leluasa memutar aset dasar. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berencana memperbesar batasan investasi pada reksadana syariah. Dalam draft peraturan OJK tentang penerbitan reksadana syariah menyebutkan bahwa produk ini dapat berinvestasi pada efek yang diterbitkan oleh satu pihak sampai dengan 20% dari dana kelolaan pada setiap saat. Nominal tersebut lebih besar dibandingkan sebelumnya yang hanya ditetapkan sebesar 10%. Ketentuan tersebut tidak berlaku bagi efek Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) dan efek syariah yang diterbitkan pemerintah Indonesia. Serta, efek syariah yang diterbitkan oleh lembaga keuangan internasional dimana pemrintah Indonesia menjadi salah satu anggotanya.