OJK perkirakan kredit tumbuh 4,5% hingga akhir tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan kredit perbankan sampai akhir tahun akan semakin membaik sejalan dengan mulai normalnya berbagai aktivitas ekonomi. 

Regulator perbankan ini menyakini kredit tahun ini bisa tumbuh 4,5% dibandingkan dengan tahun 2020. Adapun data sementara OJK, kredit sampai November 2021 sudah tumbuh 3,98% dibandingkan akhir tahun lalu atau secara year to date (ytd). 

Wimboh Santoso Ketua Dewan Komisioner OJK mengatakan, peningkatan aktivitas ekonomi domestik pada kuartal IV diharapkan mendukung sektor riil sehingga akan membuat fungsi intermediasi bank akan semakin menguat. 


"Jika angka sementara penyaluran sudah kredit 3,98% secara ytd, artinya sudah bisa diduga bahwa kredit akan lebih tinggi lagi sampai Desember, diperkirakan sekitar 4,5%," katanya dalam webinar Arah Bisnis 2022, Selasa (15/12).

Baca Juga: Bank Negara Indonesia (BBNI) optimistis kemampuan cetak laba pada 2022 meningkat

Adapun per Oktober 2021, kredit perbankan tercatat tumbuh 3,24% secara tahunan atau year on year (YoY) dan  3,81% Ytd. Wimboh menerangkan, kredit UMKM sendiri tumbuh positif 3,4% YoY dan 3,35% ytd, kredit korporasi tumbuh positif 1,87% YoY dan 2,4 Ytd. 

Dari sisi kelompok bank, pertumbuhan kredit perbankan hingga Oktober ditopang oleh bank BUMN dan Bank Pembangunan Daerah (BPD). Bank BUMN tumbuh 6,84% YoY dan 5,8% secara Ytd, sedangkan BPD tumbuh 5,99% YoY dan 4,04 Ytd. 

Sementara likuiditas  perbankan masih memadai dimana DPK  tercatat tumbuh 9,4% YoY pada Oktober dan  tumbuh 9,98% atau hampir 10 % secara ytd per November 2021.

Rasio prudential tetap terjaga. Rasio permodalan yang masih cukup memadai dimana CAR perbankan tercatat di level  25,34% per Oktober dan terjaga di kisaran 20% selama dua tahun terakhir. Sementara rasio kredit bermasalah (NPL) gross ada di level 3,22%. 

Sementara restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 sudah semakin melandai. Per Oktober 2021, outstanding kredit restrukturisasi di perbankan  mencapai  Rp 714 triliun dengan jumlah debitur 4,5 juta. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi