JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan kebutuhan dana operasional di 2014 mendatang lebih besar dibandingkan tahun depan yang mencapai Rp 1,69 triliun. Namun, kebutuhan dana itu akan terbantu dengan pungutan OJK ke industri keuangan dan pasar modal. "Kebutuhan 2014 mungkin lebih dari Rp 2 triliun," kata Ketua Dewan Komisioner (DK) OJK di Jakarta, Selasa (18/12). Namun, pendanaan tahun 2014 takkan melulu berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) seperti tahun 2013. Pendanaan itu akan dikombinasikan dengan pungutan OJK yang sudah mulai dijalankan pada pertengahan 2013.
OJK perlu dana Rp 2 triliun di 2014
JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan kebutuhan dana operasional di 2014 mendatang lebih besar dibandingkan tahun depan yang mencapai Rp 1,69 triliun. Namun, kebutuhan dana itu akan terbantu dengan pungutan OJK ke industri keuangan dan pasar modal. "Kebutuhan 2014 mungkin lebih dari Rp 2 triliun," kata Ketua Dewan Komisioner (DK) OJK di Jakarta, Selasa (18/12). Namun, pendanaan tahun 2014 takkan melulu berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) seperti tahun 2013. Pendanaan itu akan dikombinasikan dengan pungutan OJK yang sudah mulai dijalankan pada pertengahan 2013.