JAKARTA. Mencari sumber lewat penawaran saham perdana dan saham baru, menjadi pilihan bagi para perusahaan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan, tengah memproses beberapa penawaran saham perdana dan penerbitan saham baru (rights issue). Nilai penerbitan saham baru dan perdana tersebut mencapai Rp 8,27 triliun. M. Noor Rachman, Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal II OJK merinci, saat ini ada tiga emiten yang sudah mengajukan pendaftaran rights issue senilai Rp 7,32 triliun. Di antaranya adalah PT Toko Gunung Agung Tbk (TKGA) yang berencana menawarkan saham baru sebanyak 960 juta saham di harga Rp 500 per saham. Artinya, TKGA akan meraup dana Rp 480 miliar. Dana tersebut akan digunakan mengakuisisi 99,79% saham Permata Prima Energi sehingga kegiatan usaha TKGA berubah menjadi pertambangan dan perdagangan hasil tambang. "Mereka sudah mendaftarkan tetapi masih kami proses, dan belum keluar izinnya, masih ada data yang kami tunggu," kata Noor, Kamis (14/2).
OJK proses rights issue dan IPO Rp 8,27 triliun
JAKARTA. Mencari sumber lewat penawaran saham perdana dan saham baru, menjadi pilihan bagi para perusahaan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan, tengah memproses beberapa penawaran saham perdana dan penerbitan saham baru (rights issue). Nilai penerbitan saham baru dan perdana tersebut mencapai Rp 8,27 triliun. M. Noor Rachman, Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal II OJK merinci, saat ini ada tiga emiten yang sudah mengajukan pendaftaran rights issue senilai Rp 7,32 triliun. Di antaranya adalah PT Toko Gunung Agung Tbk (TKGA) yang berencana menawarkan saham baru sebanyak 960 juta saham di harga Rp 500 per saham. Artinya, TKGA akan meraup dana Rp 480 miliar. Dana tersebut akan digunakan mengakuisisi 99,79% saham Permata Prima Energi sehingga kegiatan usaha TKGA berubah menjadi pertambangan dan perdagangan hasil tambang. "Mereka sudah mendaftarkan tetapi masih kami proses, dan belum keluar izinnya, masih ada data yang kami tunggu," kata Noor, Kamis (14/2).