OJK proyeksi BOPO perbankan di akhir tahun sebesar 79%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksi hingga akhir tahun rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) bank berkisar pada level 79% hingga akhir tahun ini.

Deputi Komisioner Pengawas Perbankan III OJK Slamet Edy Purnomo menyatakan, posisi BOPO hingga akhir tahun akan menyerupai posisi Agustus 2018 di level 79,26%. Meski demikian di akhir tahun bakal ada momen yang akan memicu kenaikan BOPO.

"Paling di Desember naik karena ada tunjangan karyawan. Namun bank-bank itu akan selalu menjaga efisiensinya, karena itu salah satu target dari kinerja bank," ujar Edy.


Data OJK menunjukkan BOPO industri perbankan pada Agustus 2018 naik tipis menjadi 79,26%. Padahal posisi yang sama tahun lalu berada di level 78,9%.

Salah satu bank yang mempertahankan BOPO adalah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM). Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Satyagraha mengatakan hingga Agustus 2018, BOPO Bank Jatim di posisi 65,07%.

BOPO ini naik tipis dibandingkan posisi tahun lalu di level 65,04%. Ferdian menambahkan, hingga akhir tahun Bank Jatim akan menjaga BOPO di posisi 67,61%.

"Sektor yang membebani terbesar dari beban bunga. Efisiensi dengan fokus dana murah strateginya untuk menjaga beban bunga," ujar Ferdian.

Oleh sebab itu, Bank Jatim terus meningkat rasio dana murah. Hingga Agustus 2018, rasio dana murah bank terhadap dana pihak ketiga sebesar 67,57%. Agar semakin efisien, Bank Jatim akan terus mendorong rasio dana murah hingga 70,3% di akhir tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi