KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan pertumbuhan asuransi yang terkait dengan investasi, dikenal sebagai Paydi atau unitlink, akan mencapai sekitar 5% pada 2024 tahun ini. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menyambut baik proyeksi OJK tentang pertumbuhan unitlink pada tahun 2024. Direktur Eksekutif AAJI, Togar Pasaribu, menyatakan optimisme bahwa target tersebut dapat tercapai. Meskipun produk unitlink mengalami penurunan berdasarkan laporan full year 2023, namun tetap memiliki minat dari masyarakat.
Baca Juga: Generali Indonesia Kejar Pertumbuhan PAYDI 5% Sesuai Target OJK "Kami memproyeksikan bahwa peningkatan premi asuransi jiwa secara keseluruhan pada tahun ini berkisar di angka 7%-10%," ujarnya kepada Kontan, Rabu (13/3). Togar juga menyebut bahwa kembalinya penjualan Paydi setelah penyesuaian atas regulasi terbaru akan berdampak positif. OJK mengungkapkan bahwa penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan mempengaruhi keputusan masyarakat dalam menginvestasikan dananya melalui produk asuransi unitlink. Perusahaan asuransi jiwa juga memberikan pandangan positif terhadap pertumbuhan produk unitlink pada tahun ini. Misalnya, PT BNI Life Insurance mencatat pertumbuhan sekitar 5% pada tahun ini.
Baca Juga: OJK Ingatkan Konsumen Penuhi Kewajiban Pembayaran agar Terhindar dari Tim Penagih PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia) menyatakan keyakinan bahwa unitlink masih akan tumbuh dan memiliki segmen pasarnya sendiri. Vivin Arbianti Gautama, Chief Marketing Officer Generali Indonesia, menyoroti luasnya pangsa pasar di Indonesia yang membutuhkan berbagai produk proteksi. Dalam hal ini, Generali Indonesia menawarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan finansial masing-masing segmen masyarakat. Mereka juga optimis dengan stabilitas ekonomi pasca-pemilu yang akan mendorong minat masyarakat terhadap produk asuransi unitlink. Di sisi lain, PT MSIG Life Insurance Indonesia Tbk (MSIG Life) memperkirakan pertumbuhan unitlink tidak akan mendominasi seperti sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh kompleksitas proses pembelian unitlink dibandingkan produk tradisional.
Baca Juga: OJK Buka Suara Soal Isu Lonjakan Klaim Kesehatan di Rumah Sakit Lukman Auliadi, Head of Customer and Marketing MSIG Life, menjelaskan bahwa unitlink ditujukan untuk segmen menengah ke atas yang memiliki pemahaman finansial dan investasi baik. Produk tradisional perusahaan lebih berkembang pada tahun 2023 karena perubahan tren pasar dan penyesuaian regulasi.
Strategi perusahaan di antaranya adalah adaptasi regulasi dan inovasi produk untuk tetap relevan dan kompetitif. Mereka juga fokus pada peningkatan layanan pelanggan dan kapasitas penjualan.
Baca Juga: OJK Perkirakan Unitlink Tahun Ini Bakal Tumbuh Sekitar 5% OJK menyebut proyeksi pertumbuhan unitlink tahun ini sejalan dengan pertumbuhan total premi, dengan sekitar 34% premi asuransi jiwa berasal dari premi unitlink. Meskipun premi unitlink mengalami penurunan, premi produk tradisional mengalami pertumbuhan sebesar 9,5% secara tahunan pada 2023. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli