JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memantau perkembangan kondisi rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) di perbankan. Muliaman D. Hadad, Ketua Dewan Komisioner OJK mengatakan, perbankan mengalami tekanan pada rasio kredit bermasalah sehingga regulator perlu memantau kondisi itu. “Ada tekanan pada NPL cuma tidak besar,” katanya, kemarin malam. Kenaikan NPL ini terjadi pada sektor pertambangan, konstruksi dan perdagangan. Lanjutnya, ia meminta kepada bank terus memanajemen risiko kredit bank melalui skema. Misalnya, membentuk biaya provisi dan selektif dalam memberikan kredit kepada nasabah. “Kami memprediksi rasio NPL netting 1% pada akhir tahun,” tambahnya.
OJK: Rasio kredit macet bank meningkat
JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memantau perkembangan kondisi rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) di perbankan. Muliaman D. Hadad, Ketua Dewan Komisioner OJK mengatakan, perbankan mengalami tekanan pada rasio kredit bermasalah sehingga regulator perlu memantau kondisi itu. “Ada tekanan pada NPL cuma tidak besar,” katanya, kemarin malam. Kenaikan NPL ini terjadi pada sektor pertambangan, konstruksi dan perdagangan. Lanjutnya, ia meminta kepada bank terus memanajemen risiko kredit bank melalui skema. Misalnya, membentuk biaya provisi dan selektif dalam memberikan kredit kepada nasabah. “Kami memprediksi rasio NPL netting 1% pada akhir tahun,” tambahnya.