GROBOGAN. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meresmikan peluncuran produk tabungan LAKU milik PT Bank Central Asia (BCA) Tbk, dalam rangka mendukung program Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai). Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman Darmansyah Hadad mengungkapkan, tertutupnya akses keuangan dan tingkat melek keuangan yang rendah merupakan kendala utama dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sebanyak 48% dari 250 juta penduduk Indonesia, masih tinggal di daerah perbatasan dan daerah terpencil. Dari total penduduk tersebut, 11,25% diantaranya masih dikategorikan sebagai penduduk yang berpenghasilan rendah.
Masyarakat tersebut masih jauh dari akses keuangan sebagai akibat dari penyebaran lembaga jasa keuangan yang tidak merata membuat sulitnya masyarakat mengakses produk dan jasa keuangan karena keterbatasan sarana dan prasarana, dan produk jasa keuangan yang tidak terjangkau atau tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan masih rendahnya pemahaman masyarakat akan produk dan layanan jasa keuangan. Muliaman bilang, peluncuran Laku Pandai adalah salah satu upaya untuk mewujudkannya terbukanya akses layanan keuangan kepada masyarakat di pedesaan. "Dengan semakin banyak masyarakat yang bisa ikut program Laku Pandai, maka kesejahteraan masyarakat bisa bertambah. Selain itu, dengan agen Laku Pandai ini, maka masyarakat di pedesaan tidak perlu jauh-jauh menabung di kantor cabang bank, yang memang belum menjangkau pedesaan," kata Muliaman dalam peluncuran Laku Pandai BCA di Grobogan, Jawa Tengah. Agen Laku Pandai, diharapkan bisa menjadi agen edukasi keuangan untuk menjelaskan produk layanan keuangan khususnya perbankan. Selain itu, program Laku Pandai ini bisa dimanfaatkan oleh koperasi masyarakat, koperasi unit desa dan badan usaha mikro. Lembaga keuangan mikro itu, bisa menjadi agen Laku Pandai. Dengan melibatkan masyarakat sebagai agen yang merupakan perpanjangan tangan perbankan, maka edukasi keuangan harus terus berkesinambungan. Pemerintah daerah diharapkan dapat turut membantu untuk mengedukasi masyarakat tentang produk keuangan. Para anggota masyarakat, pengusaha kecil di desa juga harus paham dengan layanan keuangan sehingga bisa memanfaatkan layanan keuangan perbankan nasional.