JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kembali menggelar pertemuan tahunan dengan para pelaku industri jasa keuangan. Pertemuan tahunan untuk kali ketiga ini digelar di Gedung Dhanapala, Kementerian Keuangan, pada malam ini, Jumat (16/1). Dalam pertemuan tersebut, Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D. Hadad, mengatakan OJK akan merilis beberapa inisiatif terkait perkembangan pasar modal. Salah satunya, OJK akan mendorong pendanaan yang besar dan bersifat jangka panjang dari pasar modal. "Kami ingin agar jumlah perusahaan yang memanfaatkan pendanaan melalui pasar modal di Indonesia dapat meningkat secara signifikan, termasuk BUMN," kata Muliaman. Pendanaan tersebut, menurut Muliaman, bisa berupa penjualan atau penerbitan ekuitas maupun surat utang. Muliaman melanjutkan, OJK juga menyiapkan inisiatif lain untuk meningkatkan pendalaman pasar modal terutama dari sisi penawaran alias suplai. Yakni, melalui penyederhanaan proses penawaran umum hingga perluasan jenis investasi. "Ada juga peningkatan kualitas profesi , lembaga penunjang, perusahaan efek, dan manajer investasi," kata Muliaman.
OJK rilis inisiatif untuk memperdalam pasar modal
JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kembali menggelar pertemuan tahunan dengan para pelaku industri jasa keuangan. Pertemuan tahunan untuk kali ketiga ini digelar di Gedung Dhanapala, Kementerian Keuangan, pada malam ini, Jumat (16/1). Dalam pertemuan tersebut, Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D. Hadad, mengatakan OJK akan merilis beberapa inisiatif terkait perkembangan pasar modal. Salah satunya, OJK akan mendorong pendanaan yang besar dan bersifat jangka panjang dari pasar modal. "Kami ingin agar jumlah perusahaan yang memanfaatkan pendanaan melalui pasar modal di Indonesia dapat meningkat secara signifikan, termasuk BUMN," kata Muliaman. Pendanaan tersebut, menurut Muliaman, bisa berupa penjualan atau penerbitan ekuitas maupun surat utang. Muliaman melanjutkan, OJK juga menyiapkan inisiatif lain untuk meningkatkan pendalaman pasar modal terutama dari sisi penawaran alias suplai. Yakni, melalui penyederhanaan proses penawaran umum hingga perluasan jenis investasi. "Ada juga peningkatan kualitas profesi , lembaga penunjang, perusahaan efek, dan manajer investasi," kata Muliaman.