OJK Sebut Ada Dua P2P Lending Lakukan IPO Tahun Ini, Satu Masih Rahasia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengumumkan bahwa dua perusahaan financial technology (fintech) peer to peer lending (P2P lending) yang bakal melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) di tahun ini.

“Saat ini ada dua perusahaan yang dalam pipeline IPO terkait dengan P2P Lending,” ujar Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa OJK Inarno Djajadi dalam jumpa pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) OJK, Selasa (4/7).

Inarno mengungkapkan bahwa salah satu perusahaan P2P lending atau yang dikenal dengan platform pinjaman online (pinjol) tersebut ialah PT Akselerasi Usaha Indonesia Tbk atau Akseleran.


Baca Juga: Outstanding Pinjaman Online Capai Rp 51,46 Triliun Per Mei 2023

“Dari dua calon emiten tersebut yang satu belum kita bisa jelaskan secara detail karena belum pra efektif, namun yang satunya lagi kita bisa jelaskan karena sudah pra efektif per tanggal 27 Juni 2023 yaitu PT Akselerasi Usaha Indonesia Tbk,” ungkapnya.

Meski belum bisa menjelaskan secara detil perusahaan yang bakal IPO itu, namun Inarno memberikan sedikit gambaran bahwa total emisi yang diajukan berada di rentang Rp 300 miliar sampai Rp 360 miliar.

Seperti diketahui, Akseleran perusahaan P2P lending dengan kode saham AKSL ini menawarkan harga penawaran umum perdana saham atau IPO sebesar Rp 100 sampai Rp 200 per saham.

Group CEO & Co-Founder Akseleran Ivan Nikolas Tambunan menyebutkan bahwa dalam IPO ini pihaknya menawarkan sebanyak 2,98 miliar lembar saham.

Baca Juga: OJK Catat Masih Ada 33 Platform Pinjol Belum Penuhi Modal Minimum

“Lewat IPO ini, kami menargetkan dapat meraup dana sebesar Rp 358 miliar,” ujarnya dalam Konferensi Pers Public Expose Group Akseleran di Jakarta, Senin (3/7).

Ivan menyatakan bahwa pihaknya akan menggunakan dana hasil IPO itu antara lain Rp 36,5 miliar untuk akuisisi 99,99% saham PT Pratama Interdana Finance (PIF), Rp 200 miliar disalurkan sebagai setoran tambahan ekuitas PIF, dan sisanya digunakan sebagai modal kerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .