OJK sebut bank sistemik bertambah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan bahwa saat ini jumlah bank yang berdampak sistemik alias systemically important bank pada April 2018 menjadi 15 bank.

Jumlah ini meningkat dibandingkan posisi pada awal kuartal IV 2017, yaitu 11 bank. Menanggapi hal tersebut, Kepala Eksekutif Perbankan OJK Heru Kristiyana mengatakan jumlah tersebut berubah seiring dengan evaluasi yang dilakukan OJK.

Menurutnya, pihak regulator memang melakukan pemeriksaan atau evaluasi terhadap kinerja perbankan dalam kurun waktu enam bulan sekali. "Kami setiap waktu 6 bulan evaluasi size-nya, interkonesinya, masalah kompleksitasnya. Itu kan bisa berubah, dulunya bisa masuk bisa keluar karena kompleksitasnya menurun," katanya saat ditemui di Jakarta, Kamis (3/5).


OJK menyebut, bila ada bank yang masuk dalam ketiga perhitungan tersebut maka bank dapat masuk menjadi kategori sistemik. "Aset ukurannya besar, kompleksitasnya rumit, interkonesinya banyak, bank seperti ini kami berikan perhatian lebih, ada modal tambahan. Ini bentuk pengawasan kami," tambahnya.

Asal tahu saja, bank yang masuk dalam kategori bank sistemik harus membuat rencana pemulihan atau recovery plan dalam menangkal krisis. OJK juga mengharuskan capital surcharge yang ditetapkan secara gradual yaitu berupa tambahan modal untuk mengurangi dampak negatif terhadap stabilitas sistem keuangan dan ekonomi ketika terjadi kegagalan bank sistemik.

Penetapan bank sistemik tersebut merupakan amanat Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pencegahan dan Penanganan Krisis Sistem Keuangan (PPKSK). UU tersebut menjelaskan bahwa OJK berkoordinasi dengan Bank Indonesia untuk pemutakhiran daftar bank sistemik secara berkala setiap enam bulan sekali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia