KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan total emiten yang berencana melakukan
buyback tercatat sebanyak 64 emiten, terdiri dari 12 emiten pelat merah dan 52 emiten swasta. Berdasarkan data OJK per 16 April 2020, total nilai
buyback yang telah dilakukan oleh perusahaan BUMN sebesar Rp 156 miliar atau setara 1,5% dari total rencana
buyback seluruh perusahaan pelat merah. Sedangkan total nilai
buyback perusahaan swasta sebesar Rp 622 miliar atau setara 7,6% dari total rencana
buyback perusahaan swasta.
Baca Juga: Tahap pertama, PTPP telah realisasikan buyback saham senilai Rp 8 miliar Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT PP Tbk (
PTPP) Agus Purbianto menyampaikan bahwa
PTPP telah melaksanakan
buyback sebesar Rp 8 miliar. "PTPP sudah melakukan
buyback sekitar Rp 8 miliar dengan rata-rata harga Rp 550 per saham," jelas Agus kepada Kontan.co.id, Senin (20/4). Selain PTPP, emiten pelat merah yang sudah melakukan
buyback adalah PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Sekretaris Perusahaan PTBA Hadis Surya Palapa mengatakan PTBA sudah melakukan
buyback sejak 27 Maret 2020. "Sejauh ini sudah Rp 10,7 miliar dana yang kita gunakan," jelas Hadis kepada Kontan. Sebagai tindak lanjut atas surat edaran OJK di tengah tekanan pasar akibat Covid-19, PTBA berkomitmen melakukan buyback dengan anggaran dana Rp 300 miliar. Periode buyback bakal dilakukan selama tiga bulan, mulai 17 Maret 2020 sampai dengan 16 Juni 2020. Dengan komitmen tersebut, Hadis menyebut bahwa PTBA masih akan melihat kondisi pasar untuk melanjutkan
buyback. "Lihat kondisi pasar saham, kalau sudah stabil kita akan longgarkan," imbuh dia. Sementara itu PT Adhi Karya Tbk (
ADHI), PT Waskita Karya Tbk (
WSKT) dan PT Jasa Marga Tbk (
JSMR) belum merealisasikan
buyback. Direktur Keuangan Waskita Karya Haris Gunawan mengatakan pihaknya masih menunggu waktu yang pas.
Baca Juga: OPMS Merealisasikan Buyback, Harga Sahamnya Berhasil Menguat 35,38% "Kami koordinasi dengan Mandiri Sekuritas sebagai konsultan kita untuk melihat
timing yang pas untuk
buyback," jelas Haris kepada Kontan.co.id. Sementara itu Corporate Finance Group Head Jasa Marga Eka Setya Adrianto mengatakan
JSMR masih fokus pada penanganan Covid-19. "Belum, kita fokus ke likuiditas dalam penanganan Covid-19," katanya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi