KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan terdapat beberapa tantangan utama yang perlu diantisipasi perusahaan penjaminan hingga akhir 2025. Kepala Eksekutif Pengawasan Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono mengatakan tantangan utama yang perlu diantisipasi, meliputi meningkatnya risiko kredit Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) dan kebutuhan penguatan permodalan lembaga penjaminan. "Selain itu, pentingnya skema penjaminan ulang (re-guarantee) guna menjaga keberlanjutan dan ketahanan industri," katanya dalam lembar jawaban RDK OJK, Jumat (18/7). Meski terdapat beberapa tantangan, Ogi menyebut prospek industri penjaminan ke depan tetap positif dan stabil. Dia bilang hal itu ditopang oleh optimalisasi peran dalam program pemerintah, serta implementasi Peraturan OJK (POJK) terbaru mengenai penjaminan yang memperkuat tata kelola, manajemen risiko, dan perluasan jangkauan layanan.
OJK Sebut Tantangan Ini Perlu Diantisipasi Perusahaan Penjaminan hingga Akhir 2025
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan terdapat beberapa tantangan utama yang perlu diantisipasi perusahaan penjaminan hingga akhir 2025. Kepala Eksekutif Pengawasan Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono mengatakan tantangan utama yang perlu diantisipasi, meliputi meningkatnya risiko kredit Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) dan kebutuhan penguatan permodalan lembaga penjaminan. "Selain itu, pentingnya skema penjaminan ulang (re-guarantee) guna menjaga keberlanjutan dan ketahanan industri," katanya dalam lembar jawaban RDK OJK, Jumat (18/7). Meski terdapat beberapa tantangan, Ogi menyebut prospek industri penjaminan ke depan tetap positif dan stabil. Dia bilang hal itu ditopang oleh optimalisasi peran dalam program pemerintah, serta implementasi Peraturan OJK (POJK) terbaru mengenai penjaminan yang memperkuat tata kelola, manajemen risiko, dan perluasan jangkauan layanan.
TAG: