KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Securities crowdfunding (SCF) resmi diluncurkan di hari pertama perdagangan bursa tahun 2021, Senin (4/1). Penawaran efek melalui layanan urun dana berbasis teknologi itu diharapkan bisa menjadi alternatif sumber pendanaan bagi UMKM untuk mengembangkan usahanya. Melalui skema SCF, UMKM akan bersiap untuk naik kelas dan selanjutnya melantai di bursa. Menurut pemaparan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), saat ini telah ada 23 calon peyelenggara yang siap membantu UMKM mendapatkan alternatif sumber pendanaan. Penyelenggara berizin dan siap menjalankan bisnis SCF berada dalam pengawasan OJK dan pendampingan Asosiasi Layanan Urun Dana Indonesia (ALUDI) yang akan membina sekaligus menertibkan apabila terdapat pelanggaran. Oleh karenanya, kepentingan investor pun akan lebih terlindungi.
OJK: Securities crowdfunding bisa menggaet generasi muda
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Securities crowdfunding (SCF) resmi diluncurkan di hari pertama perdagangan bursa tahun 2021, Senin (4/1). Penawaran efek melalui layanan urun dana berbasis teknologi itu diharapkan bisa menjadi alternatif sumber pendanaan bagi UMKM untuk mengembangkan usahanya. Melalui skema SCF, UMKM akan bersiap untuk naik kelas dan selanjutnya melantai di bursa. Menurut pemaparan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), saat ini telah ada 23 calon peyelenggara yang siap membantu UMKM mendapatkan alternatif sumber pendanaan. Penyelenggara berizin dan siap menjalankan bisnis SCF berada dalam pengawasan OJK dan pendampingan Asosiasi Layanan Urun Dana Indonesia (ALUDI) yang akan membina sekaligus menertibkan apabila terdapat pelanggaran. Oleh karenanya, kepentingan investor pun akan lebih terlindungi.