KONTAN.CO.ID - NAGARI SUMPUR. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan program pendampingan kepada para pelajar UPT SMPN1 Batipuh Selatan yang merupakan bagian dari program Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI). Pendampingan ini dilakukan dengan memberikan materi kepada 45 siswa terkait "Budaya Menabung Sejak Dini dan Pengelolaan Keuangan" yang disampaikan oleh OJK, dan dilanjutkan dengan penyampaian materi Simpanan Pelajar (Simpel) oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk atau Bank BRI. "Ini merupakan tahapan inkubasi pertama dari program EKI secara nasional yang dilaksanakan di wilayah pedesaan, nanti kita akan ukur lagi seberapa besar tingkatan inklusinya setelah dilaksanakan pendampingan di Nagari Sumpur," kata Puji Iman Siagian OJK, kepada Kontan saat ditemui di sela-sela acara pendampingan, Jumat (23/6).
Baca Juga: Simak Sejumlah Upaya OJK dalam Mendorong Digitalisasi BPR Puji menyampaikan, OJK menargetkan 400 pelajar di tingkat jenjang SD, SMP, hinggga SMA di Nagari Sumpur dapat membuka rekening Simpanan Pelajar (Simpel) di BRI. Untuk tahap pertama pendampingan inkubasi, OJK bersama BRI memfasilitasi pembukaan rekening Simpel untuk 45 pelajar yang ikut serta. Para siswa diajarkan bagaimana cara membuka rekening tabungan Simpel atas nama pribadi. Sementara itu terkait dengan penyelenggaraan program EKI kepada pelajar, Tenaga Pendidik di UPT SMPN1 Batipuh Selatan, Nelva Rianti menyampaikan kesadaran literasi keuangan di tingkat siswa masih minim, mengingat selama ini pembukaan rekening tabungan hanya sebagai syarat penyaluran beasiswa. Nelva juga menyampaikan setidaknya 90% siswa sudah memiliki rekening tabungan, namun pemanfaatannya hanya sebatas untuk mengakses beasiswa pendidikan dari pemerintah. "Jadi kesadaran mereka hanya sebatas menarik dana dari produk tabungan tapi tidak sampai kepada pemahaman soal produk-produk jasa keuangan dan apa saja kegunaannya," kata Nelva Rianti tenaga pendidik UPT SMPN 1 Batipuh Selatan kepada Kontan.co.id, Jumat (23/6). Selain kepada para pelajar, OJK juga akan melaksanakan pelatihan yang diberikan kepada para pelaku usaha bekerjasama dengan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) dan pemerintahan setempat. Pelatihan yang diberikan di antaranya pengolahan ikan bilih dan pengelolaan buah sawo manila sebagai hasil alam yang ada di Nagari Sumpur. "Jadi program inkubasi ini nantinya ada berbagai seri, kali ini kita peruntukkan bagi pelajar, nanti di bulan Juli akan kita lakukan pendampingan dan pelatihan untuk para pelaku usaha, dan juga ada untuk pelatihan untuk para perangkat desa," kata Puji. Untuk diketahui OJK pada hari sebelumnya Kamis (22/6) bersamaan dengan acara peluncuran
Kickoff Eksosistem Keuangan Inklusif sudah melaksanakan tahapan program pra-inkubasi kepada masyarakat Nagari Sumpur yang bertujuan untuk mengukur wawasan dan kesadaran masyarakat dalam mengenal produk-produk jasa keuangan.
Baca Juga: Ini Alasan OJK Cabut Izin Usaha Kresna Life Puji juga menyampaikan nantinya para peserta pelatihan juga akan dikenalkan kepada produk produk jasa keuangan yang akan difasilitasi oleh lembaga keuangan seperti BRI, PNM, SMF, hingga pegadaian. Hal ini agar masyarakat dan para pelaku usaha dapat mengembangkan usahanya. "Bulan Juli kita juga akan adakan Desaku Cakap Keuangan yang akan diberikan kepada para perangkat desa dan pelaku usaha kreatif, di sini akan diberikan pelatihan pengelolaan keuangan," kata Puji. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto