KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berencana membuat perusahaan fintech peer to peer (P2P) lending alias pinjol (pinjaman online) menyalurkan 70% pembiayaan ke sektor produktif dan 30% ke sektor konsumtif pada 2028. Terkait hal itu, fintech peer to peer (P2P) lending Maucash menyambut baik target dari OJK.

Direktur Marketing Maucash Indra Suryawan optimistis bahwa rencana OJK tersebut akan memberikan dampak yang positif dan baik. 

"OJK sangat mendukung kami, yakni asosiasi, untuk bisa melakukan penetrasi ke pasar yang tepat dan memiliki dampak luas. Salah satunya pada sektor produktif dan kami setuju akan hal itu," ucapnya kepada KONTAN.CO.ID, Jumat (10/11).

Baca Juga: Soal Dugaan Kartel Bunga Pinjol, AFPI Terus Berkomunikasi dengan KPPU

Indra menyatakan dampak baik atau buruknya dari rencana tersebut sebenarnya tergantung perusahaan fintech itu sendiri. Dia menyebut kalau Maucash bisa dibilang sangat adaptif dengan pasar yang ada dan sangat memahami bahwa target tersebut akan sangat baik bagi masyarakat. 

Dengan demikian, Indra menyatakan Maucash harus menyesuaikan dan meningkatkan lagi penetrasi di masyarakat saat ini melalui produk produktif di MauModal untuk bisa terus berfokus pada pembiayaan produktif. 

Baca Juga: Mulai Tahun Depan OJK Turunkan Bunga Pinjol Jadi 0,3%

"Jadi, kami akan melakukan adaptasi dengan cepat dan sesegera mungkin sehingga kami tetap dapat memenuhi bahkan melebihi dari target yang sudah dicanangkan oleh OJK," katanya.

Sementara itu, Indra menyebut Maucash saat ini sudah memenuhi porsi 70% pembiayaan ke sektor produktif. Dia pun menerangkan penyaluran pinjaman terbaru Maucash kepada borrower sampai saat ini sudah sebesar Rp 4,6 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .