OJK Tegaskan Penghimpunan Dana Pasar Modal Tetap Positif Meski Bursa Menurun



KONTAN.CO.ID - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut pengetatan kebijakan bank sentral global berdampak pada penurunan indeks pasar modal Indonesia. Di sisi lain, penghimpunan dana di pasar modal masih dalam tren positif.

Dalam keterangan resmi OJK, rapat Dewan Komisioner Bulanan OJK pada 28 November 2024 mencermati ketidakstabilan geopolitik di beberapa negara utama Asia dan Eropa, serta di Timur Tengah dan Ukraina mendorong peningkatan risiko geopolitik global. Kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) juga berpotensi memicu perang dagang antara AS dan negara-negara BRICS.

Meski demikian, kinerja perekonomian global secara umum masih lebih baik dari ekspektasi di mayoritas negara utama. Indikator ekonomi AS dan Eropa cenderung membaik. Sementara di Tiongkok, kinerja sektor produksi kembali meningkat.


Merespons perkembangan ini, bank sentral global diperkirakan akan lebih berhati-hati melonggarkan kebijakan moneter. Selama suku bunga negara-negara utama tinggi, investor cenderung menarik dana dari emerging market termasuk Indonesia.

Dalam catatan OJK, pada November 2024 asing melakukan aksi jual bersih sebesar Rp16,81 triliun. Hengkangnya dana asing ini membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) per 29 November 2024 melemah 6,07% dari bulan sebelumnya ke level 7.114,27.

Secara month-to-date (mtd), penurunan terjadi hampir di seluruh sektor termasuk di sektor basic materials dan property & real estate. Di sisi likuiditas transaksi, rata-rata nilai transaksi harian pasar saham tercatat Rp12,78 triliun year-to-date (ytd).

OJK juga mencatat penurunan di industri reksa dana pada November 2024. Per 29 November 2024, total Asset Under Management (AUM) mencapai Rp844,04 triliun, terkontraksi 0,95% dibandingkan bulan sebelumnya. Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana tercatat sebesar Rp494,45 triliun atau turun 1,17% mtd. Meski demikian, per November 2024 tercatat net subscription sebesar Rp3,0 triliun mtd.

Di pasar obligasi, indeks pasar obligasi ICBI naik 0,15% mtd ke level 393,14, dengan yield SBN rata-rata naik 8,41 bps mtd per 29 November 2024. Per 29 November 2024, asing mencatatkan net sell sebesar Rp13,07 triliun mtd. Sedangkan untuk pasar obligasi korporasi, investor asing mencatatkan jual bersih sebesar Rp0,22 triliun mtd.

Kendati ketidakpastian global menekan pasar modal dalam negeri, OJK menyatakan penghimpunan dana di pasar modal masih dalam tren positif. Tercatat, nilai Penawaran Umum per 29 November 2024 mencapai Rp219,45 triliun. Sebesar Rp51,20 triliun berasal dari 34 emiten baru yang melakukan fund raising dan penawaran umum melalui IPO Saham, Penerbitan EBUS dan Penawaran Umum oleh Pemegang Saham. Sementara itu, masih terdapat 133 pipeline Penawaran Umum dengan perkiraan nilai indikatif sebesar Rp58,34 triliun.

Selanjutnya: Panduan Cara Transfer Ke Sesama BCA, Blu BCA, dan MyBCA Terkini

Menarik Dibaca: Ini Keuntungan Pakai Deodoran Tawas yang Bisa Usir Bau Badan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ridwal Prima Gozal