JAKARTA. Penerbitan saham baru atau rights issue yang dilakukan PT BW Plantation Tbk (BWPT) menuai protes dari investor. Aksi korporasi ini dinilai sangat merugikan, khususnya bagi para investor ritel. "Memang sudah banyak masukan ke OJK, tentunya akan kami pertimbangkan dan lakukan kajian terkait hal ini," tandas Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keunagan (OJK) Nurhaida hari ini (17/10). Patut diketahui, sejumlah investor melalui Masyarakat Sekuritas Indonesia (MISI) sebelumnya sempat beberapa kali melayangkan keluhannya terkait rights issue ini kepada OJK. Salah satu bentuk keluhannya, MISI dalam suratnya menjelaskan bahwa BWPT berencana melakukan rights issue di level Rp 390-Rp 411 per saham yang mana harga tersebut jauh di bawah harga pasar. Perlu diketahui, dalam setahun terakhir rata-rata harga saham BWPT sekitar Rp 1.200 per saham
OJK terima masukan soal rights issue BWPT
JAKARTA. Penerbitan saham baru atau rights issue yang dilakukan PT BW Plantation Tbk (BWPT) menuai protes dari investor. Aksi korporasi ini dinilai sangat merugikan, khususnya bagi para investor ritel. "Memang sudah banyak masukan ke OJK, tentunya akan kami pertimbangkan dan lakukan kajian terkait hal ini," tandas Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keunagan (OJK) Nurhaida hari ini (17/10). Patut diketahui, sejumlah investor melalui Masyarakat Sekuritas Indonesia (MISI) sebelumnya sempat beberapa kali melayangkan keluhannya terkait rights issue ini kepada OJK. Salah satu bentuk keluhannya, MISI dalam suratnya menjelaskan bahwa BWPT berencana melakukan rights issue di level Rp 390-Rp 411 per saham yang mana harga tersebut jauh di bawah harga pasar. Perlu diketahui, dalam setahun terakhir rata-rata harga saham BWPT sekitar Rp 1.200 per saham