KONTAN.CO.ID – BANYUMAS. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus meningkatkan inklusi keuangan masyarakat di pedesaan bersama dengan seluruh pemangku kepentingan. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian ekonomi desa. Kantor OJK Purwokerto dan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD) Kabupaten Banyumas menyelenggarakan kegiatan Edukasi Keuangan Festival Budaya di Desa Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) Desa Pekunden, Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (17/10). Acara ini juga digelar sekaligus memperingati bulan inklusi keuangan (BIK) tahun 2023, yang bertemakan ‘Akses Keuangan Merata, Masyarakat Sejahtera’. Desa Pekunden dipilih dan dijadikan
pilot project pelaksanaan program desa EKI karena telah meraih juara 2 kategori desa wisata rintisan di ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2023.
Desa Pekunden memiliki potensi wisata dan UMKM yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan taraf hidup kesejahteraan masyarakat sekitar.
Baca Juga: Bulan Depan BI Akan Luncurkan Instrumen SVBI dan SUVBI, Apa Itu? Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman mengatakan dalam sambutannya bahwa OJK optimis OJK, Bank Indonesia, Pemerintah Daerah, Industri Jasa Keuangan, dan seluruh pemangku kepentingan lainnya dapat mengakselerasi pemulihan ekonomi dari pandemi Covid-19. “Serta meningkatkan literasi dan inklusi masyarakat khususnya di Desa Pekunden dan sekitarnya,” ujar Agusman dalam keterangan resmi, Rabu (18/10). Agusman juga menginformasikan bahwa bulan inklusi keuangan yang dilaksanakan setiap Oktober sejak tahun 2016 ini dilaksanakan untuk mendukung pemerintah dalam mencapai target inklusi keuangan 90 persen di tahun 2024 mendatang. Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022, menunjukkan bahwa tingkat literasi dan inklusi keuangan masyarakat pedesaan adalah 48,43% dan 82,69% atau masih berada di bawah jika dibandingkan dengan wilayah perkotaan yang sudah mencapai 50,52% dan 86,73%. Hal ini lah yang kemudian menjadi salah satu faktor pendorong dilaksanakannya kegiatan festival budaya desa ekosistem keuangan inklusif, untuk melakukan perluasan inklusi keuangan masyarakat terutama di pedesaan serta meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian ekonomi desa. Selain Agusman, acara ini juga turut dihadiri oleh Kepala OJK Purwokerto Riwin Mihardi, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Banyumas Junaidi, Pimpinan Lembaga Jasa Keuangan serta diikuti pula oleh 700 masyarakat Desa Pekunden. Junaidi yang juga mewakili Pj. Bupati Banyuman turut mengapresiasi penyelenggaraan acara ini sebagai media edukasi mengenai pentingnya inklusi keuangan melalui kolaborasi antara pemerintah, komunitas, dan sektor wisata.
Baca Juga: Laju Penyaluran Kredit Perbankan Kembali Melambat di September 2023 “Melalui kegiatan ini, kita ingin mengajak semua elemen masyarakat untuk lebih memahami dan memanfaatkan produk dan layanan jasa keuangan yang tersedia mulai dari tabungan, asuransi hingga investasi, semuanya dirancang untuk memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat,” papar Junaidi.
Dalam acara ini juga dilaksanakan sinergi peran para pemangku kepentingan di daerah dengan berbagai layanan produk lembaga jasa keuangan seperti akses permodalan, produk simpanan, asuransi, investasi, dan digitalisasi UMKM. Selain itu, dilaksanakan pula pengoptimalan potensi yang ada di pedesaan yaitu dengan memberikan edukasi non keuangan seperti pembukuan sederhana, pengelolaan sampah,
digital marketing, dan
packaging. Rangkaian kegiatan dilakukan dengan meliputi kegiatan edukasi keuangan waspada investasi bodong dan pinjaman online ilegal yang disampaikan melalui komedi sopsan, pagelaran wayang serta pameran UMKM unggulan Desa Pekunden dan pembukaan booth layanan lembaga jasa keuangan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .