KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat tingkat literasi masyarakat terhadap layanan fintech peer-to-peer (P2P) lending sudah mencapai 24% pada 2025. Namun, tingkat inklusi atau penggunaan layanan ini masih jauh tertinggal, yakni hanya 4%. Kesenjangan ini menjadi perhatian serius OJK dalam mendorong inklusi keuangan digital yang lebih merata. “Ini menunjukkan bahwa masyarakat sudah banyak mengenal fintech lending, tetapi penggunaannya masih sangat rendah,” ujar Friderica Widyasari Dewi, Kepala Eksekutif Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, dalam keterangan resmi Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK, Jumat (9/5). Baca Juga: OJK Cabut Izin Usaha Fintech Lending Ringan
OJK Ungkap Literasi Fintech Lending Meningkat Namun Inklusinya Masih Rendah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat tingkat literasi masyarakat terhadap layanan fintech peer-to-peer (P2P) lending sudah mencapai 24% pada 2025. Namun, tingkat inklusi atau penggunaan layanan ini masih jauh tertinggal, yakni hanya 4%. Kesenjangan ini menjadi perhatian serius OJK dalam mendorong inklusi keuangan digital yang lebih merata. “Ini menunjukkan bahwa masyarakat sudah banyak mengenal fintech lending, tetapi penggunaannya masih sangat rendah,” ujar Friderica Widyasari Dewi, Kepala Eksekutif Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, dalam keterangan resmi Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK, Jumat (9/5). Baca Juga: OJK Cabut Izin Usaha Fintech Lending Ringan