KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkap bahwa risiko kredit di segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) masih terjaga kendati dihadang situasi pandemi Covid-19. Hal ini tentunya terlihat dari posisi non performing loan (NPL) yang masih terbilang rendah. Deputi Komisioner Pengawas Perbankan I OJK, Teguh Supangkat menjelaskan hingga Mei 2020 rasio NPL UKM masih terjaga di level 4,14%. Kendati demikian posisi ini tetap meningkat dari bulan sebelumnya yang sebesar 4,03%. Kalau dirinci, OJK mencatatkan NPL tertinggi ada di sektor konstruksi dengan NPL mencapai 10,69% per Mei 2020. Selain itu, sektor perdagangan dan eceran juga punya NPL sebesar 4,13%. Namun, untuk beberapa sektor industri di segmen UMKM justru mencatatkan penurunan NPL salah satunya sektor pertanian, perburuan dan kehutanan yang mencatat NPL hanya sebesar 2,31% atau turun sekitar 8 basis poin dari bulan sebelumnya.
OJK: Walau risiko naik, NPL kredit UMKM tetap terjaga
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkap bahwa risiko kredit di segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) masih terjaga kendati dihadang situasi pandemi Covid-19. Hal ini tentunya terlihat dari posisi non performing loan (NPL) yang masih terbilang rendah. Deputi Komisioner Pengawas Perbankan I OJK, Teguh Supangkat menjelaskan hingga Mei 2020 rasio NPL UKM masih terjaga di level 4,14%. Kendati demikian posisi ini tetap meningkat dari bulan sebelumnya yang sebesar 4,03%. Kalau dirinci, OJK mencatatkan NPL tertinggi ada di sektor konstruksi dengan NPL mencapai 10,69% per Mei 2020. Selain itu, sektor perdagangan dan eceran juga punya NPL sebesar 4,13%. Namun, untuk beberapa sektor industri di segmen UMKM justru mencatatkan penurunan NPL salah satunya sektor pertanian, perburuan dan kehutanan yang mencatat NPL hanya sebesar 2,31% atau turun sekitar 8 basis poin dari bulan sebelumnya.