KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengemudi ojek online dikabarkan tidak akan mendapat subsidi BBM pada tahun 2025. Ekonom menilai hal itu dapat menghemat subsidi hingga Rp 12 triliun. Ekonom Universitas Paramadina Jakarta, Wijayanto Samirin menilai jika tahun 2025 mendatang, pengemudi ojek online tidak masuk dalam kriteria penerima subsidi BBM, maka akan menurunkan volume konsumsi BBM bersubsidi. Dengan jumlah pengemudi ojol mencapai 4 juta, asumsinya masing-masing mengkonsumsi 4 liter per hari, maka diperkirakan penghematan subsidi bisa mencapai sekitar Rp 12 triliun dalam setahun. "Ini jumlah yang cukup signifikan," ungkap Wijayanto kepada Kontan, Jumat (29/11).
Ojol Tak Dapat Subsidi BBM, Ekonom: Menghemat Subsidi Hingga Rp 12 Triliun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengemudi ojek online dikabarkan tidak akan mendapat subsidi BBM pada tahun 2025. Ekonom menilai hal itu dapat menghemat subsidi hingga Rp 12 triliun. Ekonom Universitas Paramadina Jakarta, Wijayanto Samirin menilai jika tahun 2025 mendatang, pengemudi ojek online tidak masuk dalam kriteria penerima subsidi BBM, maka akan menurunkan volume konsumsi BBM bersubsidi. Dengan jumlah pengemudi ojol mencapai 4 juta, asumsinya masing-masing mengkonsumsi 4 liter per hari, maka diperkirakan penghematan subsidi bisa mencapai sekitar Rp 12 triliun dalam setahun. "Ini jumlah yang cukup signifikan," ungkap Wijayanto kepada Kontan, Jumat (29/11).