KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR) atau OK Bank menilai tahun 2026 akan menjadi fase pemulihan yang lebih solid bagi industri perbankan nasional, setelah melewati periode penyesuaian akibat dinamika suku bunga dan likuiditas dalam beberapa tahun terakhir. Direktur Kepatuhan OK Bank Efdinal Alamsyah menyampaikan, pemulihan tersebut ditandai dengan arah pertumbuhan perbankan yang lebih seimbang, dengan fokus pada ekspansi kredit berkualitas serta penguatan fundamental bisnis. “Manajemen melihat 2026 sebagai fase pemulihan yang lebih solid. Perbankan diharapkan mulai tumbuh lebih seimbang, dengan penekanan pada kualitas kredit dan penguatan fundamental,” ujar Efdinal kepada Kontan.co.id, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, terdapat sejumlah faktor yang akan memengaruhi kinerja perbankan sepanjang 2026. Dari sisi eksternal, pertumbuhan ekonomi domestik, arah kebijakan suku bunga dan makroprudensial, stabilitas nilai tukar, serta dinamika ekonomi global menjadi faktor kunci. Sementara dari sisi internal, manajemen risiko, kualitas aset, dan efisiensi operasional akan sangat menentukan kinerja bank.
Baca Juga: Sejumlah Ekonom Proyeksikan Bisnis Perbankan pada Tahun 2026 Akan Tumbuh Moderat Dari sisi intermediasi, OK Bank memproyeksikan permintaan kredit pada 2026 akan meningkat secara bertahap seiring dengan membaiknya aktivitas ekonomi. Pertumbuhan kredit diperkirakan terutama berasal dari segmen UMKM dan komersial, serta sektor-sektor produktif yang memiliki fundamental kuat dan arus kas berkelanjutan. Sementara itu, dari sisi pendanaan, persaingan dalam penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) diperkirakan masih akan berlangsung ketat. Meski demikian, Efdinal melihat peluang untuk meningkatkan DPK melalui optimalisasi dana murah (CASA), penguatan hubungan dengan nasabah eksisting, serta pengembangan layanan berbasis digital. “Likuiditas perbankan secara umum kami perkirakan tetap relatif memadai pada 2026.
Cost of fund juga mulai lebih stabil seiring potensi pelonggaran tekanan suku bunga, meski tetap perlu dikelola secara hati-hati agar margin tetap sehat,” jelasnya. Dari sisi profitabilitas, laba industri perbankan pada 2026 diproyeksikan masih tumbuh positif, sejalan dengan pertumbuhan kredit dan perbaikan efisiensi. Namun, tantangan dalam menjaga margin dan kualitas aset tetap akan dihadapi oleh industri. Adapun sektor-sektor yang diproyeksikan menjadi andalan penyaluran kredit antara lain perdagangan, manufaktur, UMKM produktif, serta sektor-sektor yang mendukung rantai pasok domestik. Kendati demikian, bank akan tetap selektif dalam menyalurkan kredit dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian. Untuk strategi internal, OK Bank pada 2026 akan menitikberatkan pada penyaluran kredit yang berkualitas, penguatan basis pendanaan, serta pengelolaan risiko yang disiplin. Target kinerja perseroan diarahkan pada pertumbuhan yang moderat namun sehat, dengan tetap menjaga profitabilitas dan kualitas aset.
Baca Juga: Transaksi Sertifikasi Halal Digital di Bank Muamalat Tumbuh 50% Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News